Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kampus Harus Berinovasi Agar Unggul dalam Kompetisi

Risma Tri Utami - Sabtu, 9 Desember 2017 - 08:19 WIB

Sabtu, 9 Desember 2017 - 08:19 WIB

149 Views ㅤ

(Foto: Kemenristekdikti)

(Foto: Kemenristekdikti)

Tangerang Selatan, MINA – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, perguruan tinggi harus melakukan terobosan agar unggul dalam persaingan global di era ‘disruptive innovation’ ini.

“Perguruan tinggi yang besar tidak dilihat dari kampusnya yang besar atau mahasiswanya yang banyak. Kampus yang besar dan akan menang dalam kompetisi adalah kampus yang berinovasi,” ucap Menteri saat memberikan Kuliah Umum bertajuk ‘Meraih Prestasi Demi Membangun Daya Saing Bangsa Menuju Keunggulan Kompetitor’ di Universitas Pamulang (Unpam), Tangerang Selatan, Jumat (8/12).

Untuk itu, Nasir berpesan kepada ribuan mahasiswa yang mengikuti kuliah umum tersebut agar bisa menjadi mahasiswa yang berkualitas dan bisa menjadi lulusan terbaik.

“Lulusan terbaik bukan hanya diciptakan dari kampus-kampus hebat. Di era ‘disruptive innovation’, kampus yang hebat pun nantinya jika tidak berinovasi maka tidak bisa bersaing,” ungkapnya sebagaimana keterangan pers yang diterima MINA.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Nasir memaparkan peningkatan daya saing Indonesia di tingkat global tahun ini memang meningkat ke peringkat 36 dari peringkat 41. Menurutnya, hal yang masih perlu didorong adalah tenaga kerja terampil (skill worker) dan tenaga yang berkualifikasi (qualified worker) di Indonesia yang masih rendah.

“Skill worker atau qualified worker bisa baik kalau punya inovasi,” pungkasnya.

Namun dalam World Competitiveness Forum, Technology Readiness Level (TRL) atau tingkat kesiapan teknologi juga masih rendah. Untuk itu Nasir mendorong perguruan tinggi agar bisa lebih berkualitas sehingga daya saing global pun meningkat.

Nasir berharap, Unpam sebagai perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa yang besar, mencapai angka 50.000 ini untuk melakukan riset dan menghasilkan inovasi.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

“Kami pasti akan membantu dan memfasilitasi. Apalagi Unpam dekat dengan Puspiptek, resources kami disana luar biasa, pintar-pintar semua, laboratoriumnya terbaik di Indonesia,” tutur Nasir.

Sementara itu Rektor Unpam Dayat Hidayat mengungkapkan, ada beberapa terobosan yang telah dilakukan di universitasnya. Diantaranya, sukses mewujudkan misi Unpam sebagai lembaga pendidikan tinggi yang dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat di Indonesia dengan biaya terjangkau, tetap menjaga kualitas.

“Unpam Universitas yang murah tapi bukan murahan, murah yang mampu mencetak produk anak bangsa yang berkualitas,” tutur Dayat.

Dayat menambahkan, ketika masyarakat-masyarakat resah terhadap teror radikalisme didalam kampus, Unpam telah mempersenjatai mahasiswanya dengan pola budaya yang beriman, berilmu, dan berakhlak.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

“Tidak semata-mata cerdas intelektualnya, tapi emosional dan spiritualnya”, imbuhnya. (R/R09/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
MINA Preneur
MINA Millenia