Madrid, MINA – Kampus-kampus di Spanyol menyatakan kesiapannya untuk menangguhkan hubungan dengan lembaga pendidikan di Israel, karena dianggap telah gagal menunjukkan komitmen menjaga perdamaian di tengah agresi ke Gaza.
Di sisi lain, mengintensifkan kerja sama dengan pusat penelitian dan pendidikan tinggi Palestina, memperluas kerja sama program sukarela, serta kepedulian terhadap populasi pengungsi.
Hal tersebut dinyatakan oleh Dewan Pengurus Konferensi Rektor Universitas Spanyol (CRUE) dalam pertemuan yang dihelat Jumat, 9 Mei 2024. CRUE menyampaikan penyesalan mendalamnya atas peristiwa sangat serius yang saat ini terjadi di Jalur Gaza.
“Kami mendukung kampus kami dan tuntutan yang menyebar dari mereka, sehingga dari berbagai pihak diambil tindakan untuk menghentikan eskalasi kekerasan yang terjadi,” tulis pernyataan CRUE usai pertemuan itu.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
CRUE menuntut penghentian segera dan definitif operasi militer yang dilakukan tentara Israel serta dilakukan pembebasan orang-orang yang ditawan oleh Hamas.
“Bahwa Negara Israel harus menghormati hukum internasional dan mengizinkan masuknya semua bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang dapat diberikan untuk menutupi keadaan darurat penduduk sipilnya,” katanya.
Mereka mengimbuhkan, “Dan bahwa langkah-langkah terkait harus diimplementasikan oleh badan-badan internasional untuk melakukan rekonstruksi dan secepat mungkin pemulihan wilayah Palestina.”
CRUE memastikan dalam pelaksanaan kebebasan berekspresi, tidak terjadi perilaku anti-Semitisme atau Islamofobia yang sama tercelanya, serta perilaku kebencian lainnya dalam komunitas universitas.[]
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)