Riyadh, MINA – Kanada dan Arab Saudi sepakat untuk memulihkan hubungan diplomatik penuh dan menunjuk duta besar baru. Hal ini mengakhiri perselisihan sejak 2018 yang menghambat hubungan dan perdagangan kedua negara.
Keputusan tersebut menyusul diskusi yang diadakan antara Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, dan Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, di sela-sela KTT Forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Bangkok pada November tahun lalu, menurut pernyataan dari kedua negara seperti dikutip dari Middle East Monitor, Kamis (25/5).
“Langkah-langkah perdagangan hukuman akan dicabut,” kata sumber pemerintah Kanada yang mengetahui perjanjian tersebut yang tidak berwenang untuk berbicara dalam catatan.
“Kursi kosong pada akhirnya tidak mendorong kepentingan kita ke depan, dan mereka tidak mendorong hal-hal seperti hak asasi manusia ke depan,” tambah sumber itu.
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait
Perselisihan dimulai ketika kedutaan Kanada di Riyadh menerbitkan tweet dalam bahasa Arab yang mendesak pembebasan segera aktivis hak-hak perempuan yang ditahan oleh Arab Saudi.
Hal itu mendorong Riyadh untuk menarik kembali duta besarnya dan melarang utusan tersebut kembali, serta memberlakukan larangan perdagangan baru.
Keputusan pemulihan hubungan berasal dari “keinginan kedua belah pihak untuk memulihkan hubungan diplomatik antara kedua negara atas dasar saling menghormati dan kepentingan bersama,” kata pernyataan itu.
Normalisasi terjadi saat Pangeran Saudi, berusaha untuk menegaskan kembali Arab Saudi sebagai kekuatan regional dengan menggunakan posisinya sebagai raksasa energi di dunia.
Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Enam Pejabat Senior Hamas
“Kami telah melihat dalam beberapa tahun terakhir bahwa Saudi adalah pemain global yang penting,” kata sumber tersebut. Arab Saudi membantu mengevakuasi warga Kanada (di Sudan), dan mereka juga memainkan peran penting dalam menemukan solusi konflik di sana,” kata Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly. (T/RE1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Diveto AS, DK PBB Gagal Setujui Resolusi Gencatan Senjata Segera di Gaza