Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kanada Dukung Resolusi PBB tentang Negara Palestina, Israel Kecewa

Rudi Hendrik - Rabu, 20 November 2019 - 21:57 WIB

Rabu, 20 November 2019 - 21:57 WIB

14 Views

Vote General Assembly Seventy-fourth session 28th plenary meeting Necessity of ending the economic, commercial and financial embargo imposed by the United States of America against Cuba – Item 39 – A/74/91/Rev.1, A/74/L.6

New York, MINA – Kanada pada Selasa (19/11) waktu New York mendukung resolusi PBB yang menyerukan pembentukan negara Palestina, suatu langkah tak terduga yang menyebabkan para pejabat Israel menyatakan kekecewaannya.

Kanada bergabung dengan 165 negara lain dengan memilih “ya” pada resolusi yang berjudul “Hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri” di Komite Ketiga Majelis Umum PBB.

Selama dekade terakhir, baik pemerintah Kanada liberal maupun konservatif setiap tahun memberikan suara menentang resolusi tersebut, yang antara lain mendesak “penghentian pendudukan Israel” dan menyerukan pelestarian “kesatuan teritorial, persatuan, dan integritas semua negara.”

Resolusi A / C.3 / 74 / L.58 itu disponsori oleh Korea Utara, Mesir, Nikaragua, Zimbabwe dan Palestina.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Resolusi itu juga mengakui hak rakyat Palestina untuk negara merdeka dan mendesak masyarakat internasional “mendukung dan membantu rakyat Palestina di realisasi awal hak mereka untuk menentukan nasib sendiri.”

Hanya Israel, AS, Nauru, Mikronesia, dan Kepulauan Marshall yang menentang resolusi tersebut. Sementara sembilan negara abstain, termasuk Australia, Guatemala dan Rwanda.

Kanada berkomitmen terhadap tujuan perdamaian yang komprehensif, adil dan abadi di Timur Tengah, termasuk penciptaan negara Palestina yang hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan dengan Israel,” kata Krystyna Dodds, juru bicara Kementerian Luar Negeri Kanada, kepada Times of Israel ketika ditanya alasan kenapa Pemerintah Ottawa tiba-tiba beralih dari “tidak” ke “ya”.

“Sesuai dengan posisi lama Kanada, penting saat ini untuk menegaskan kembali komitmen kami terhadap solusi dua negara dan persamaan hak dan penentuan nasib sendiri semua orang,” tambahnya. (T/RI-1/P2)

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda