Ottawa, MINA – Warga Kanada dan sebagian besar dunia, Sabtu (25/8), akan menunjukkan solidaritas untuk Rohingya di Myanmar, “minoritas paling teraniaya di dunia” itu, dalam rangka peringatan global Genosida Rohingya yang pertama.
Pada 25 Agustus 2017, militer Myanmar, dibantu dan didukung oleh mayoritas penduduk Budha, secara sistematis memulai apa yang PBB sebut sebagai “pembersihan etnis” dari minoritas Muslim Rohingya.
Kekerasan terhadap Rohingya telah berlangsung selama beberapa dekade, tetapi 25 Agustus menandai babak baru yang lebih berdarah dalam kekejaman di Rakhine, Myanmar. demikian Maan News Agency melaporkan dikutip MINA.
Menurut Amnesty International, lebih dari 750.000 pengungsi Rohingya, sebagian besar anak-anak dan perempuan, telah melarikan diri dari Myanmar dan menyeberang ke Bangladesh setelah pasukan Myanmar melancarkan tindakan kekerasan terhadap komunitas Muslim minoritas.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Desa-desa dibakar, perempuan dan anak-anak dibunuh, juga diperkosa. Saat ini, ada sekitar satu juta orang yang hidup dalam kondisi kumuh di kamp-kamp pengungsian sementara di Bangladesh.
Sementara banyak negara telah menyatakan kemarahannya, tekanan global terhadap Myanmar yang sebelumnya bernama Burma, gagal menghentikan kekejaman tersebut. Kanada telah menjanjikan bantuan senilai CAD300 juta, tetapi pada kenyataannya dibutuhkan lebih dari uang untuk menghentikan pembantaian itu.
“Pemerintah Kanada telah mengambil tindakan lebih lanjut untuk mendukung orang-orang Rohingya dan kami sangat menghargai upaya mereka,” Ahmed Ramadan mengatakan, Jumat. Dia bertindak sebagai direktur dari Satuan Tugas Burma (BTF), salah satu organisasi utama di balik acara hari peringatan di Kanada.
“Namun, genosida dan penderitaan di Myanmar selama 40 tahun terus berlanjut. Kesuksesan hanya akan benar-benar dicapai ketika Rohingya memiliki kewarganegaraan, perdamaian, dan kebebasan. Para pelaku kejahatan keji tersebut harus bertanggung jawab.”
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Hasan Siddiqui dari BTF mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa melalui acara ini penyelenggara ingin mengarahkan perhatian dunia pada penderitaan Rohingya.
“Apa yang kami harapkan dari hari ini adalah untuk mengingatkan semua orang bahwa warga Kanada tidak melupakan orang-orang Rohingya yang telah menghadapi genosida,” katanya.
“Masyarakat dunia harus memastikan bahwa genosida Rohingya berhenti, bahwa hak-hak mereka dipulihkan, martabat mereka dikembalikan dan bahwa mereka dapat dengan aman tinggal di tanah kelahiran mereka.”
Di Amerika Utara, diharapkan ratusan ribu akan menghadiri acara yang terbuka untuk semua orang ini dalam upaya untuk menunjukkan solidaritas dengan Rohingya. Acara ini akan menampilkan pembicara tamu, bersama dengan pameran foto, replika tenda pengungsi dan pos pemeriksaan.
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza
Bersama dengan BTF, kelompok Inisiatif Pengembangan Rohingya Kanada membantu menyelenggarakan acara ini di Kanada. Siddiqui mengatakan, PBB perlu segera bertindak untuk mengakhiri penderitaan kaum Rohingya.
“PBB harus mengakui apa yang terjadi di Myanmar sebagai genosida dan bekerja untuk membentuk zona aman yang dilindungi PBB di tanah kelahiran mereka, di mana kehidupan dan hak-hak Rohingya akan dijaga dan keamanan jangka panjang mereka dapat dipastikan.”
Acara serupa juga akan diadakan di seluruh negeri, termasuk di Toronto, Halifax, Ottawa, Winnipeg, dan Vancouver.
Di AS, acara serupa direncanakan akan diadakan di Chicago, New York, Washington, D.C. Sejumlah kota di Eropa juga berpartisipasi. (T/R03/P1)
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)