Trenton, MINA – Pemerintah Kanada memperkenalkan undang-undang baru yang bertujuan untuk memperketat aturan kepemilikan senjata api dengan pemeriksaan latar belakang pembeli dan pembukuan bagi penjual senjata.
Undang-Undang C-71 memungkinkan Royal Canadian Mounted Police untuk melakukan peninjauan daftar transaksi jual-beli senjata api. Peninjauan akan berlaku selama lima tahun. Anadolu Agency melaporkan dikutip Mi’raj News Agency (MINA)
UU yang diperkenalkan oleh Menteri Keselamatan Publik Ralph Goodale juga akan memaksa vendor untuk menyimpan catatan rinci mengenai persediaan dan penjualan senjata, termasuk memvalidasi lisensi pembeli sebelum menjual senjata.
Perdana Menteri Justin Trudeau telah menjanjikan undang-undang senjata yang lebih ketat selama kampanye tahun 2015 dan akhirnya dapat terwujud pada Selasa.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Menurut Trudeau, UU tersebut merupakan tindakan nyata untuk mengendalikan senjata dengan akal sehat, pemeriksaan latar belakang yang lebih baik, dan mewujudkan situasi yang kondusif, sekaligus melindungi hak-hak pemilik senjata yang taat hukum.
Kanada memiliki pandangan yang jauh berbeda dengan mereka yang tinggal di selatan perbatasan Amerika Serikat. Kasus penyalahgunaan senjata api di Kanada juga jauh lebih sedikit.
Menurut Small Arms Survey, pada 2014, ada sekitar 270 juta senjata api di AS, yang artinya, ada 89 senjata api per 100 penduduk. AS merupakan negara dengan kepemilikan senjata terbanyak.
Sementara itu, Kanada menempati urutan ke-13, dengan 31 senjata per 100 penduduk.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
US Center for Disease Control melaporkan, bahwa pada 2011, ada sekitar 11.000 pembunuhan akibat penggunaan senjata api di AS, sementara di Kanada, tercatat ada 158 pembunuhan di tahun yang sama. (T/R03/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas