Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kanada Siap Jadi Mitra Pembangunan di ASEAN

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 22 detik yang lalu

22 detik yang lalu

0 Views

Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau.(Foto: dok MINA)

Ottawa, MINA – Menteri Pembangunan Internasional Kanada Ahmed Hussen mengatakan, pemerintahnya siap menjadi mitra pembangunan bagi negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN).

Hussen mengatakan hal itu setelah presiden AS Donald Trump menyatakan akan menutup bantuan lembaga donor United States Agency of International Development (USAID) yang berdampak pada negara-negara lain, termasuk di Asia Tenggara. Asiatoday melaporkan.

Kanada telah aktif dalam berbagai program pembangunan di Asia Tenggara, dengan fokus pada pengentasan kemiskinan, kesetaraan gender, dan pembangunan berkelanjutan. Melalui berbagai program seperti Canada Fund untuk Inisiatif Lokal (CFLI),

Kanada telah mendanai proyek-proyek yang mendukung pemberdayaan perempuan dan pengurangan kekerasan berbasis gender di kawasan ini.

Baca Juga: KTT Afrika Serukan Penghentian Normalisasi dengan Israel

Kanada telah menunjukkan komitmen kuatnya untuk memperkuat hubungan dengan Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya melalui berbagai inisiatif bantuan dan kerja sama strategis.

Pada 2 Desember 2024, Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada, Mary Ng, mengumumkan alokasi dana sebesar 25 juta dolar AS (sekitar Rp397 miliar) selama lima tahun ke depan.

Dana itu ditujukan untuk bantuan teknis dan pengembangan kapasitas guna mendukung implementasi Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) di Indonesia.

Selain itu, pada September 2023, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengungkapkan investasi melalui FinDev Canada untuk proyek infrastruktur di Indonesia, termasuk pembangunan sistem penyediaan air minum di Nusa Tenggara Timur dan Maluku.

Baca Juga: PM Spanyol Tolak Rencana Trump Relokasi Warga Gaza

Proyek ini bertujuan menyediakan air bersih bagi dua juta orang dan menghubungkan mereka ke jaringan listrik yang terintegrasi dengan pembangkit listrik tenaga surya, sehingga mengurangi biaya energi hingga 20 persen. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menlu AS Tiba di Israel

Rekomendasi untuk Anda