Ottawa, 29 Ramadhan 1436/16 Juli 2015 (MINA) – Muslim Kanada bersiap-siap merayakan Idul Fitri pada hari Jumat 17 Juli dengan pertemuan komunitas dan festival di berbagai kota dan wilayah untuk menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan.
“Ribuan Muslim diharapkan hadlir di Metro Toronto Convention Centre untuk merayakan ‘Idul Fitri,” kata Koordinator Humas Asosiasi Muslim Kanada, Amal Albaz, kepada OnIslam.net. dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.
“Ini adalah hari terbesar Idul Fitri, perayaan dipusatkan di Daerah Toronto Besar.Idul Fitri tahun ini juga menandai perayaan tahunan GTA Festival Idul ke 40 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Muslim Kanada (MAC)”.
Acara yang meliputi ‘shalat Idul Fitri dan festival tersebut diharapkan dapat menarik lebih dari 10.000 orang.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
“Program ini menarik ribuan keluarga untuk bisa shalat hari raya, diikuti oleh acara-acara karnaval, pertunjukan, bazaar multikultural, dan makanan lezat,” kata Amal Albaz.
Sarjana Islam Dr. Jasser Auda, Anggota Dewan Eropa untuk Fatwa dan Penelitian dan anggota pendiri International Union of Muslim Scholars, akan melakukan layanan doa dan menyampaikan khotbah Idul Fitri.
“Tema khutbah saya berupa refleksi pada khutbah terakhir Nabi Muhammad,” kata Dr Jasser Auda. “Pesan saya kepada Muslim Kanada adalah untuk mewujudkan prinsip-prinsip Islam kesucian hidup, martabat, keluarga dan harta dalam pesan Islam,” tambahnya.
“Nabi, dalam khotbah terakhirnya, menyarankan orang untuk berbuat baik kepada perempuan, dan bagi umat Islam untuk menjaga perdamaian di antara satu sama lain dan dengan dunia,” tambahnya.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Idul Fitri merupakan salah satu dua perayaan agama Islam utama bersama dengan Idul Adha.
Setelah doa khusus untuk menandai hari, perayaan dan kegembiraan mulai dengan kunjungan ke rumah teman-teman dan kerabat. Dan sementara orang memakai baju baru untuk Idul Fitri, anak-anak berharap untuk hadiah budaya tradisional. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas