Jakarta, MINA – Ketua Perhimpunan Hematologi-Onkologi Medik (Perhompedik), Prof. Dr. Arry H. Reksodiputro mengemukakan bahwa kanker limpoma hadgkin lebih rentang menyerang usia muda.
“Kanker limfoma hodgkin dapat terjadi pada semua umur, namun lebih banyak terjadi pada usia remaja dan dewasa. Sepertiga dari penderita limfoma hodgkin berada pada rentan usia 15-30 tahun,” katanya dalam taklimat media dengan tema “Mengenal Kanker Limfoma Hodgkin dan Inovasi Terapi Terbaru” di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta, Rabu (17/01).
Selain rentan pada usia muda, hodgkin limfoma juga lebih banyak ditemui pada pria dengan prevalensi 60 persen dibandingkan pada wanita, 40 persen.
Linfoma hodgkin adalah kanker pada sistem kelenjar getah bening, yaitu sistem yang terdiri dari jaringan pembuluh dan kelenjar yang tersebar di seluruh tubuh. Sistem kelenjar getah bening (limfe) turut membantu sistem kekebalan tubuh dengan melawan infeksi.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
“Ada dua jenis kanker darah yang terjadi pada sistem kelenjar getah bening, yakni Limfoma Hodgkin dan Limfoma Non-Hodgkin,” ujarnya.
Labih lanjut ia memaparkan, kanker limfoma hodgkin ada 20 persen dari kasus limfoma. Setiap tahun ditemukan sebanyak 62.000 menderita kanker limfoma hodgkin di dunia, 25.000 dari mereka meninggal setiap tahunnya.
Sementara linfoma non-hodgkin merupakan mayoritas dari kanker pada sistem limfe sebanyak 80 persen dari jumlah kasus. Sementara itu, kanker limfoma hodgkin termasuk jenis kanker yang agresif dan jarang ditemukan jika dibandingkan dengan jenis kanker lain, termasuk kanker limfoma non-hodgkin yang jauh lebih sering terjadi.
“Di Indonesia lebih banyak non-hodgkin, di Indonesia hodgkin cuma sekitar 12 persen.
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
Limfoma hodgkin disebabkan oleh sel kanker yang berkembang pada sistem limfe. Sel-sel limfosit tipe B (sel darah putih yang bertugas melawan infeksi dan memproduksi antibodi) yang ada di dalam sistem limfa berlipat ganda secara tidak biasa dan bermutasi menjadi sel kanker.
“Sel ini terus bertambah banyak hingga membunuh sel-sel yang sehat dan menyebabkan tubuh rentan terhadap penyakit, menyebabkan munculnya gejala. “Kanker hodgkin dalam waktu singkat dan cepat menjalar, kanker ini bisa sembuh 40 persen,” ujarnya.
Adapun gejala kanker tersebut yang paling umum adanya benjolan atau pembengkakan kelenjar getah bening terdapat di leher, ketiak, dan pangkal paha. Gejala lainnya termasuk demam, berkeringat di malam hari, penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas (10 persen atau lebih dari berat badan), kelelahan yang berlebihan dan kekurangan energy, kehilangan nafsu makan, gatal-gatal, batuk yang berkepanjangan, pembesaran limpa dan hati. (L/R10/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta