Berlin, 23 Rabi’ul Awwal 1436/14 Januari 2014 (MINA) – Kanselir Jerman Angela Merkel turut bergabung dengan reli komunitas Muslim untuk mempromosikan toleransi, mengutuk serangan di Paris, dan mengirim teguran kepada gerakan anti-Islam yang tumbuh di negaranya.
Berbicara pada pertemuan di Berlin pada Selasa (13/1), ia mendesak Jerman untuk tidak meminggirkan Muslim atau minoritas lainnya.
“Kebencian kepada orang asing, rasisme dan ekstrimisme tidak punya tempat di negeri ini,” katanya, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Aksi reli di ibukota itu diselenggarakan oleh Dewan Pusat Muslim di Jerman.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Merkel bergabung bersama Presiden Joachim Gauck dan sebagian besar kabinetnya di acara tersebut, dan dia telah menyatakan menentang sayap kanan populis “Bangsa Eropa Patriot Melawan Islamisasi Negara Barat” atau PEGIDA.
“Islam milik Jerman,” katanya pada Senin.
Merkel berterima kasih kepada pemimpin masyarakat empat juta orang Muslim Jerman yang dengan cepat dan jelas mengutuk kekerasan yang dilakukan atas nama iman mereka dalam serangan berdarah pekan lalu di Paris.
“Jerman ingin hidup berdampingan secara damai dengan Muslim dan anggota agama lain,” katanya.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Menurutnya, reli yang akan digelar Selasa malam, akan mengirim “pesan yang sangat kuat”.
Senin, PEGIDA menciptakan rekor dengan 25.000 demonstran dalam reli pekan ke-12 di Dresden, kota yang pernah menjadi basis komunis Jerman Timur, kantor berita AFP melaporkan.
Protes terbaru mereka dibalas oleh sekitar 100.000 demonstran nasional yang menentang gerakan itu, dan menuduh PEGIDA mengeksploitasi serangan di Perancis.
Protes PEGIDA didorong oleh kenaikan tajam jumlah pengungsi yang mencari suaka politik di Jerman.
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Jerman tahun lalu menerima lebih dari 180.000 pencari suaka, sekitar 57 persen lonjakan dari tahun 2013, mereka berasal dari Suriah, Afghanistan, Irak, Eritrea dan Somalia, beberapa juga berasal dari negara Balkan. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza