Ankara, MINA – Kantor Berita Anadolu Agency mengadakan Program Pelatihan Jurnalisme Perang Angkatan ke-14, selama 12 hari dimulai pada 22 April dan akan berlanjut hingga 3 Mei.
Peserta terdiri dari para koresponden Anadolu dari berbagai wilayah tugas dan tiga jurnalis dari Suriah.
Peserta dilatih oleh militer Turki, kepolisian, lembaga layanan darurat dan lembaga-lembaga publik yang berbasis di Ankara.
Pada tujuh hari pertama dilakukan pelatihan pertolongan pertama, survival selama serangan kimia dan biologi, teknik survival air dan teknik mengemudi canggih.
Baca Juga: Israel Duduki Desa-Desa di Suriah Pasca-Assad Terguling
Kemudian pelatihan dilanjutkan di Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD), hingga mengikuti pelatihan menghadapi granat asap dan gas air mata di Akademi Kepolisian.
Mustafa Ciftci, koresponden di Antalya mengatakan, pelatihan itu penting bagi mereka yang bekerja di zona perang.
“Pelatihan jurnalisme perang sangat diperlukan dalam profesi kami, kami belajar bagaimana bertindak di lapangan dan menerima pelajaran teoretis dan praktis yang berguna untuk bertahan hidup dalam kondisi sulit,” katanya.
Menghadiri pelatihan, wartawan dari Suriah, Homam Daas mengatakan bahwa program ini sulit, tetapi “sangat produktif”.
Baca Juga: Ribuan Warga Inggris Demo Kecam Genosida Israel
Memperhatikan bahwa dia hidup dan bekerja di bawah kondisi sulit di Suriah, Daas mengatakan dia akan menggunakan pelatihan di masa depan.
Program 12 hari berbeda dari program pelatihan lain dalam hal durasi, jam pelajaran teoritis dan praktis.
Peserta yang berhasil akan diberikan sertifikat yang diakui secara internasional. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Warga Palestina Mulai Kembali ke Yarmouk Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)