Gaza, MINA – Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan, distribusi bantuan kemanusiaan yang didukung Israel dan AS di wilayah yang diblokade itu menjadi “perangkap maut massal dan pertumpahan darah.”
Dilansir dari Quds News Network (QNN), menurut Kantor Media pada Selasa (3/6), setidaknya 102 warga sipil yang kelaparan telah syahid karena ditembaki oleh pasukan Israel selama delapan hari terakhir di dekat pusat distribusi bantuan, yang dijalankan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang kontroversial dan didukung AS.
Sementara itu, 490 lainnya terluka oleh tembakan Israel di dekat titik distribusi bantuan GHF di Rafah, Gaza Selatan dan yang disebut Koridor Netzarim di Gaza Tengah sejak mekanisme bantuan baru Israel diluncurkan pada tanggal 27 Mei.
Kantor tersebut menuduh Israel melakukan “kejahatan mengerikan yang sengaja diulangi.” Dikatakan bahwa Israel telah memikat warga Palestina yang kelaparan datang ke pusat distribusi bantuan yang didukung AS, lalu kemudian menembaki mereka.
Baca Juga: Tahanan Perempuan Palestina Alami Kekerasan dan Penyiksaan
“Pusat-pusat distribusi ‘bantuan’ yang terletak di zona merah yang terbuka dan berbahaya di bawah kendali tentara pendudukan telah berubah menjadi pertumpahan darah massal,” kata Kantor tersebut.
“Mereka kemudian ditembak dengan sengaja dan dingin, dalam sebuah adegan yang melambangkan kedengkian proyek tersebut dan mengungkap tujuan sebenarnya,” tambahnya.
Kantor tersebut meminta “PBB, Dewan Keamanannya, dan organisasi-organisasi hak asasi manusia untuk memikul tanggung jawab moral dan hukumnya, mengambil tindakan segera, dan memberikan tekanan dengan menggunakan semua cara yang tersedia untuk membuka penyeberangan resmi tanpa campur tangan atau persyaratan dari pendudukan.”
Serangan terbaru terjadi Selasa dini hari, ketika tembakan Israel menewaskan 27 pencari bantuan dan melukai 90 lainnya saat mereka menunggu distribusi makanan di daerah al-Alam, Rafah. []
Baca Juga: Yordania Kecam Serbuan Ekstrimis Yahudi ke Al-Aqsa, Sebut Langgar Hukum Internasional
Mi’raj News Agency (MINA)