Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapal Angkatan Laut AS Waspadai Ketegangan dengan Sekutu Suriah

Rudi Hendrik - Selasa, 4 Juli 2017 - 15:41 WIB

Selasa, 4 Juli 2017 - 15:41 WIB

256 Views

Kapal USS George H.W. Bush di Laut Mediterania telah menjadi bagian utama dari kampanye pengeboman Amerika Serikat di Irak dan Suriah. (Foto: AFP)

Kapal USS George H.W. Bush di Laut Mediterania telah menjadi bagian utama dari kampanye pengeboman Amerika Serikat di Irak dan Suriah. (Foto: AFP)

Mediterania, 10 Syawwal 1438/4 Juli 2017 (MINA) – Seorang perwira senior di kapal USS George H.W. Bush milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) yang ditempatkan di laut Mediterania timur mengatakan, pasukannya mewaspadai “ketegangan” dengan sekutu pemerintah Suriah dan siap membela pasukan yang didukung AS.

Kapal USS George H.W. Bush telah menjadi bagian utama dari kampanye pengeboman AS di Irak dan Suriah, terutama terhadap kelompok militan Islamic State (ISIS).

Kapal sepanjang 330 meter itu membawa antara 70 hingga 90 pesawat pada satu waktu, termasuk armada jet tempur F-18 yang digunakan untuk menyerang target ISIS di Mosul, Raqqa dan tempat lain.

James McCall, Komandan Carrier Air Wing 8, mengatakan kepada wartawan, sebagian besar dari 1.600 serangan dalam lima bulan terakhir telah menargetkan ISIS di Irak dan Suriah. Demikian Arab News memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA

Pasukan pemerintah Suriah juga memerangi ISIS dan memerangi sekutu AS di bagian lain negara perang itu.

McCall mengatakan, pesawat terbang dari kapal itulah yang menembak sebuah pesawat tempur Suriah pada tanggal 18 Juni. (T/RI-1/RS1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Timur Tengah
Timur Tengah
Timur Tengah
Breaking News
Palestina