Aktivis kemanusiaan internasional, Elizabeth Murray yang berasal dari Amerika Serikat menulis sebuah artikel pada Senin (16/9) dalam situs Consortium News, menegaskan para aktivis dari berbagai negara tidak akan berhenti melayarkan kapal-kapal mereka untuk menembus blokade Israel atas Gaza yang kini memasukin tahun kesebelas.
Pada Juli lalu, salah satu kapal kemanusiaan Freedom Flotilla lainnya kembali dibajak tentara Israel di laut internasional, saat hendak menuju laut Gaza untuk memberikan bantuan kemanusiaan damai tanpa bersenjata.
“Misi Freedom Flotilla selama bertahun-tahun ini telah berhasil menantang blokade ilegal itu dan membangun semangat internasional untuk datang dan bergabung,” kata Elizabeth dalam artikelnya, demikian consortiumnews.com yang dikutip MINA, Senin (17/9).
Meski pun sampai saat ini semua kapal Freedom Flotilla selalu dicegah di perairan internasional, para aktivis sepakat akan terus melakukan kampanye damai ini sebagai dukungan terhadap warga Palestina untuk mencapai kemerdekaannya. Apalagi, di masa ekonomi dan bantuan serba sulit saat ini.
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa
Tidak hanya itu, upaya yang dimulai sejak Freedom Flotilla pertama pada 2010 ini terus diwarnai dengan kekerasan dari Israel. Bahkan sejak penyerangan pertama, para aktivis sudah melakukan upaya ke pengadilan internasional untuk menuntut Israel atas pembunuhan para aktivis damai di laut internasional.
Bahkan, Roger Waters, musisi Pink Floyd yang terkenal dan pendukung aktif gerakan Sanksi dan Boikot Israel (BDS), baru-baru ini mengundang beberapa aktivis Freedom Flotilla ke konsernya di Oslo dan secara publik memuji mereka sebagai “para pahlawan”.
Aktivis Freedom Flotila asal Swedia, Charlie Andreasson, sudah ketiga kalinya ikut kapal kemanusiaan ke Gaza. Namun, selama itu pula dia harus menghadapi kekerasan dan ditahan oleh tentara Israel. Dalam sebuah wawancara dia mengatakan, “Kekerasan yang saya alami oleh Israel, belum seberapa dibanding penderitaan warga Palestina.”
Divina Levrini, aktivis Swedia lainnya yang berangkat melalui kapal kemanusiaan Al Awda (Freedom Flotilla terbaru) mengatakan dia telah berjuang atas nama Palestina sejak masa remaja.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Jika dibutuhkan orang Barat untuk mewakili suara Palestina, saya selalu siap,” katanya. (AT/R10/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu