Brussel, MINA – Kapal Handala dari koalisi Armada Kebebasan menyelesaikan fase pertama pelayarannya untuk mematahkan pengepungan di Jalur Gaza, saat kembali ke ibu kota Norwegia, Oslo.
Komite Internasional untuk Memecah Pengepungan di Gaza dalam sebuah pernyataan pers Rabu (16/8) seperti dikutip dari PIC, kapal Handala melakukan pelayaran selama dua bulan terakhir mengunjungi 12 pelabuhan di sejumlah negara Eropa dengan membawa bendera Palestina.
Aksi pelayaran sebuah pesan kepada seluruh dunia bahwa waktunya telah tiba untuk mengakhiri kejahatan blokade yang diberlakukan secara tidak adil di Gaza selama sekitar 16 tahun.
Dia menambahkan, selama berhenti di berbagai pelabuhan, mereka melakukan kampanye akan kesadaran tentang blokade yang diberlakukan di Jalur Gaza dan dampaknya terhadap warga Palestina secara umum, serta berfokus pada dampak bencana dari blokade terhadap anak-anak Gaza.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
“Pelayaran kapal melalui pelabuhan Eropa disertai dengan kampanye media dan tekanan politik untuk mengakhiri kejahatan blokade,” tambah pernyataan itu.
Kepala Komite Internasional untuk Memecah Pengepungan di Gaza dan anggota pendiri Koalisi Flotilla Kebebasan, Zaher Birawi, mengatakan, Koalisi Flotilla Kebebasan akan mengevaluasi kegiatan tersebut dan mulai mempersiapkan untuk fase berikutnya, yang diharapkan pelayaran bisa berakhir di Jalur Gaza.
Birawi menekankan, tahap program kapal Handala sangat penting untuk membangun solidaritas internasional dengan Palestina dan untuk mengarahkan perhatian masyarakat Eropa dan dunia ke Gaza yang terkepung atas penderitaan rakyat Palestina akibat hal ini, yaitu pengepungan tidak adil yang telah berlangsung selama lebih dari 16 tahun, yang melanggar hukum internasional.
“Ini merupakan pelanggaran terhadap hak-hak dasar warga Palestina, terutama hak mereka untuk pindah ke dan dari tanah air mereka dengan bebas,” tegasnya.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Kampanye baru untuk mematahkan blokade laut di Gaza, yang diwakili oleh kapal Handala, diluncurkan April lalu di kota Bergen, Norwegia sebagai tanggapan atas seruan organisasi masyarakat sipil di Jalur Gaza, yang menuntut kebebasan, dari dunia dan internasional aktivis juga solidaritas untuk tidak tinggal diam atas kejahatan blokade dan melakukan upaya yang diperlukan untuk memecahkannya.
Patut dicatat bahwa Koalisi Armada Kebebasan (Freedom Flotilla Coalition) adalah gerakan solidaritas populer, yang terdiri dari sejumlah organisasi solidaritas dari lebih 12 negara di seluruh dunia, dan upayanya berfokus pada upaya untuk mematahkan blokade laut ilegal di Gaza, dan mengungkap keburukan kejahatan Israel yang telah berlanjut sejak 2006.
Koalisi mengorganisir banyak kampanye untuk mematahkan blokade laut, yang paling menonjol adalah kapal Turki Mavi Marmara dan lima kapal pengawalnya yang diserang oleh angkatan laut pendudukan Israel pada tahun 2010 silam. (T/R12/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka