Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapal-Kapal Mulai Berlayar dari Italia untuk Bergabung dengan Global Sumud Flotilla

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

(Ilustrasi) Armada Global Sumud Flotilla (Foto: Tunisian Monitor Online)

Roma, MINA – Kapal-kapal yang bergabung dengan armada bantuan kemanusiaan Global Sumud menuju Gaza pada Kamis (11/9) mulai berangkat dari pelabuhan-pelabuhan di Pulau Sisilia, Italia, lapor Anadolu.

Dihiasi dengan bendera Palestina, sejumlah kapal yang telah bersiap di pelabuhan-pelabuhan di pesisir timur Sisilia berlayar menuju Mediterania pada Kamis pagi, menurut informasi dari para aktivis. Anadolu melaporkan.

Berangkat dari pelabuhan-pelabuhan seperti Catania dan Augusta, kapal-kapal tersebut singgah di kota Syracuse, Sisilia selatan, sebelum menuju Gaza.

Kapal-kapal pertama yang tiba di Syracuse disambut oleh para pendukung pro-Palestina di pantai yang meneriakkan, “Bebaskan Palestina.”

Baca Juga: Relawan MER-C Selamatkan Remaja Gaza yang Terluka Saat Cari Bantuan

Di antara mereka yang berlayar dari Italia adalah Arturo Scotto, seorang wakil dari Partai Demokrat oposisi; Annalisa Corrado, anggota Parlemen Eropa; Marco Croatti, senator dari Gerakan Bintang Lima (M5S); dan Benedetta Scuderi, anggota Parlemen Eropa dari Aliansi Hijau-Kiri.

Berbicara pada Kamis pagi, Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan ia telah menghubungi mitranya dari Israel, Gideon Saar, dan mengatakan kepadanya bahwa mereka akan memberikan bantuan diplomatik dan konsuler kepada 58 warga negara Italia yang bergabung dengan armada tersebut.

Kapal-kapal yang berlayar dari Italia diperkirakan akan bertemu dengan kapal-kapal yang datang dari Spanyol dan Tunisia di Mediterania, sebelum melanjutkan perjalanan ke Gaza.

Beberapa kapal berangkat Kamis pagi dari Sidi Bou Said ke Bizerte, keduanya di Tunisia, sebagai persiapan untuk keberangkatan konvoi bantuan yang direncanakan pada Jumat untuk mematahkan blokade Israel atas wilayah Palestina.

Baca Juga: Netanyahu Teken Rencana E1, Permukiman Yahudi di Tepi Barat Diperluas

Armada tersebut terdiri dari sekitar 36 kapal yang membawa total sekitar 500-700 aktivis dari lebih dari 40 negara.

Konvoi ini merupakan yang terbesar hingga saat ini, karena upaya sebelumnya hanya melibatkan satu kapal yang dicegat Israel di laut. Para penyelenggara mengatakan tujuan mereka adalah untuk menantang blokade dan menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di Gaza, di mana kondisi kelaparan telah melanda akibat blokade bantuan Israel yang telah berlangsung berbulan-bulan.

Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC) yang didukung PBB mengonfirmasi pada 22 Agustus bahwa kelaparan telah melanda Gaza utara, dan memperingatkan kelaparan dapat menyebar seiring berlanjutnya blokade Israel.

Tentara Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza, menewaskan lebih dari 64.700 warga Palestina sejak Oktober 2023. Kampanye militer tersebut telah menghancurkan wilayah kantong tersebut, yang sedang menghadapi kelaparan.

Baca Juga: Taktik Baru Al-Qassam Jadikan Tentara Israel Seperti Bebek di Lapangan Tembak

November lalu, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di wilayah kantong tersebut. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hamas: Upaya Pembunuhan Tidak Akan Hentikan Perlawanan Palestina

Rekomendasi untuk Anda