New Delhi, MINA – Kapal kayu dengan 66 Muslim Rohingya yang diduga dari Bangladesh dicegat di dekat Pulau Sentinel Utara, gugusan Kepulauan Andaman dan Nikobar, Teluk Benggala, Wilayah Persatuan India, Selasa (14/1).
Sumber mengatakan, kapal diduga pergi dari Bangladesh lebih dari dua pekan lalu. Pada Senin (13/1) polisi Port Blair, Andaman, menerima telepon dari sumber-sumber lokal tentang pergerakan kapal yang mencurigakan di dekat Pulau Tarmugli.
Kapal kemudian dicegat oleh polisi Nicobar sekitar 34 kilometer dari Pulau Sentinel Utara, rumah bagi suku Sentinel yang terasing dari dunia luar. News 18 melaporkan.
Tim pencarian segera dibentuk untuk melacak kapal yang kini dtahan.
Baca Juga: Euro-Med Desak Penutupan Yayasan Kemanusiaan Buatan AS-Israel di Gaza
Polisi mengatakan, mereka yang ditahan terdiri dari 24 pria, 27 wanita dan 15 anak-anak dan mereka dilaporkan pindah ke Malyasia dari Bangladesh.
Investigasi lebih lanjut sedang berlangsung, kata pejabat setempat.
Pada bulan Agustus 2017, beberapa Muslim Rohingya melarikan diri dari Rakhine setelah tindakan keras yang diluncurkan oleh Angkatan Darat Myanmar terhadap Tentara Keselamatan Arakan Rohingya.
Sebagian besar dari mereka berlindung di Bangladesh, sementara beberapa dari mereka tinggal di berbagai kamp di India.
Baca Juga: Netizen Anggap Film Superman Sebagai Kritik terhadap Genosida Israel di Gaza
Kepulaun Andaman dan Nikobar atau dikenal dengan Andaman and Nicobar Islands (ANI) dengan ibukota Port Blair terletak di Samudera Hindia, terdiri dari dua kepulauan, Kepulauan Andaman dan Kepulauan Nikobar. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mahasiswa AS Tuntut Pimpinan AIPAC Diadili atas Dukungan Genosida di Gaza