Gaza, MINA – Kapal kemanusiaan ‘Handala’ kembali melanjutkan pelayarannya menuju Jalur Gaza pada Jumat (25/7) pagi waktu setempat, setelah sempat kehilangan komunikasi selama sekitar dua jam di tengah laporan keberadaan drone tak dikenal yang mengitari kapal.
Koalisi Freedom Flotilla, sebagai pihak penyelenggara misi, menyampaikan dalam pernyataan resmi bahwa kapal kini berada kurang dari 349 mil laut atau sekitar 646 kilometer dari perairan Gaza, dan tetap berada pada jalur pelayaran yang direncanakan.
“Selama kurang lebih dua jam, komunikasi kapal Freedom Flotilla kami terputus, dan sejumlah drone terlihat di sekitar kapal, memicu kekhawatiran serius akan kemungkinan serangan,” demikian pernyataan Koalisi Freedom Flotilla, dikutip dari Anadolu.
Dalam rekaman video yang dirilis, aktivis Tan Safi yang turut dalam pelayaran menjelaskan bahwa kru kapal sempat tidak menyadari adanya gangguan layanan internet satelit Starlink milik Elon Musk, yang menjadi andalan mereka dalam komunikasi dan navigasi.
Baca Juga: Ikuti Langkah Prancis, Kanada Akan Akui Negara Palestina
“Beberapa pakar menyelidiki dan mengatakan gangguan ini tidak biasa,” ujarnya. “Ini bukan pertama kalinya Elon bekerja sama dengan Israel, tetapi kemungkinan besar gangguan ini bersifat global.”
Meskipun begitu, Safi menambahkan, drone tetap terlihat berputar di sekitar kapal, sehingga para relawan tetap siaga penuh sepanjang pelayaran.
Koalisi juga menyerukan perhatian dunia internasional untuk terus memantau misi kapal ‘Handala’ serta mendesak pemerintah dan media untuk mengambil langkah menghentikan blokade terhadap Jalur Gaza yang mereka sebut sebagai tindakan ilegal dan tidak berperikemanusiaan.
“Terus pantau Handala dan Palestina, serta tekan pemerintah dan media Anda untuk memutus pengepungan ilegal terhadap Gaza,” lanjut pernyataan mereka.
Baca Juga: USAID Sebut Tidak Ada Bukti Hamas Curi Bantuan di Gaza
Ini bukan pertama kalinya misi kemanusiaan Freedom Flotilla mengalami insiden serupa. Pada Mei lalu, kapal MV Conscience dilaporkan menjadi target serangan drone saat berada di dekat perairan Malta. Sementara pada Juni, kapal Madlene dicegat pasukan Israel, yang kemudian menahan 12 aktivis kemanusiaan di dalamnya.
Koalisi Freedom Flotilla adalah gerakan solidaritas internasional yang mengorganisir pelayaran kemanusiaan menuju Gaza, sebagai bentuk protes terhadap blokade Israel yang telah berlangsung sejak 2007. Kapal-kapal yang dikirim membawa bantuan logistik, obat-obatan, serta pesan solidaritas kepada rakyat Palestina di Gaza yang saat ini berada dalam kondisi darurat kemanusiaan akibat agresi militer Israel yang terus berlangsung sejak Oktober 2023.
Pelayaran ‘Handala’ menjadi simbol keteguhan masyarakat sipil dunia dalam menantang ketidakadilan global dan menuntut diakhirinya pengepungan terhadap 2,3 juta penduduk Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: KBRI Bangkok Imbau WNI Waspada di Tengah Ketegangan Thailand-Kamboja