Thilawa, MINA – Kapal Republik Indonesia (KRI) Bima Suci bersandar di Pelabuhan Thilawa, Myanmar, sebagai Indonesian Floating Ambassador, dengan misi meningkatkan kerja sama antar negara, mengusung tema Maritime Fulcrum Brotherhood .
Pelayaran pertama misi kapal layar latih terbaru TNI-AL ini diadakan ke Myanmar .
Duta Besar RI untuk Myanmar Iza Fadrir mengatakan, kunjungan KRI Bima Suci ke Myanmar menjadikan kerja sama Indonesia-Myanmar menjadi lebih utuh. “Ini menekankan bahwa Indonesia berkeinginan kuat untuk terus bekerja sama dengan Myanmar dalam berbagai aspek, termasuk di bidang angkatan laut,” kata Iza Fadri dalam siaran pers yang diterima MINA, Senin (7/10).
Ia juga menyampaikan, tahun 2019 merupakan tahun yang spesial untuk Indonesia dan Myanmar, karena kedua negara memperingati 70 tahun hubungan bilateral. Kedutaan Besar RI di Yangon menyelenggarakan serangkaian kegiatan untuk merayakannya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
Selain itu, bersandarnya KRI Bima Suci di Myanmar juga dalam rangka merayakan HUT ke-74 RI dan HUT ke-74 TNI. Untuk itu, sebuah resepsi akan diadakan di dek KRI Bima Suci.
Atase Pertahanan Indonesia di Myanmar, Kol. Laut (P) Fajar Rusdianto menyampaikan, KRI Bima Suci adalah kapal layar latih terbaru dan terbesar TNI AL, yang diluncurkan tahun 2017, dengan panjang 112 meter dan tinggi 53 meter.Kapal latih ini membawa 83 taruna dan taruni Akademi Angkatan Laut Indonesia dipimpin oleh Komandan Kol.L. (P) Waluyo.
Tahun 2019, Bima Suci melakukan tur keliling dunia, dengan total 96 hari perjalanan, mengunjungi 11 negara dan berlayar sejauh 13.876 mil. (R/Sj/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online