Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapal Migran Tenggelam di Lepas Pantai Yaman-Djibouti, 180 Orang Hilang

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - 36 detik yang lalu

36 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi: migran Afrika melaut menuju Eropa. (Gambar: dok. Khaama Press)

San’a, MINA – Empat kapal yang membawa migran telah tenggelam di lepas pantai Djibouti dan Yaman, menewaskan sedikitnya satu orang dan menyebabkan lebih dari 180 orang hilang, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) melaporkan, Jumat (7/3).

Dilansir dari Dawn, penenggelaman terjadi pada Kamis malam di sepanjang rute yang semakin banyak digunakan oleh warga Ethiopia, yang berharap untuk mendapatkan pekerjaan di negara-negara Teluk atau melarikan diri dari konflik di Tanah Air.

“Lebih dari 180 migran hilang setelah empat kapal tenggelam tadi malam di lepas pantai Djibouti dan Yaman,” kata IOM.

Dua dari kapal tersebut, satu diyakini membawa sedikitnya 30 orang dan yang lainnya sekitar 150 orang, hilang di lepas pantai Yaman, menurut Kepala Misi IOM Abdusattor Esoev.

Baca Juga: Polisi Pakistan Tangkap 190 Pengungsi Afghanistan Meski Ada Larangan Pengadilan

“Kita berbicara tentang 186 orang yang mungkin, sayangnya telah tewas di laut,” katanya.

Mayoritas dari mereka yang berada di atas kapal diyakini sebagai migran Ethiopia, katanya, meskipun lima orang diduga sebagai awak kapal Yaman. Setidaknya 57 orang, dari kedua kapal, adalah perempuan.

“Kami bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mencari tahu apakah kami dapat menemukan korban selamat, tetapi saya khawatir kami mungkin tidak akan menemukan satu pun,” kata Esoev.

Dua kapal lainnya terbalik karena angin kencang di lepas pantai Djibouti, berdasarkan informasi yang diterima IOM.

Baca Juga: Tentara Suriah dan Loyalis Assad Bentrok, 70 Lebih Orang Tewas

Esoev menambahkan, banyak migran yang menempuh rute tersebut berasal dari wilayah Tigray, utara Ethiopia, yang dilanda perang antara tahun 2020 hingga 2022. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: AS Ancam Cabut Visa Pelajar Asing yang Dianggap Pro-Hamas

Rekomendasi untuk Anda

Afrika
Eropa
Renungan Al Quran
Asia