Kapal Pembangkit Listrik Turki Jadi Solusi Defisit Energi di Indonesia

Kapal pembangkit Karpowership Zeynep Sultan, yang berkapasitas 125 MW, menjadi kapal pembangkit listrik pertama yang pernah dioperasikan , dimulai dari Amurang (Manado) 2015 lalu. (Foto: Karpowership)

 

Baru-baru ini, PT PAL Indonesia (Persero) dan Karadeniz Holding Limited () sepakat membangun empat kapal pembangkit listrik (Powership) berkapasitas 36 hingga 80 Mega Watt (MW) untuk pengadaan listrik di berbagai pulau di Indonesia, demikian dikutip dari keterangan pers PT PAL.

Kesepakatan ini ditandai dengan penandatangan kerja sama oleh Direktur Utama Budiman Saleh dan CEO Karadeniz Holding Limited Orhan Remzi Karadeniz, turut menyaksikan Wakil Perdana Menteri Turki Nurettin Canikli, Menteri Ekonomi Turki Nihat Zeybekci serta Menteri Perdagangan Republik Indonesia Enggartiasto Lukita, dalam rangka kunjungan Presiden Joko Widodo ke Ankara, Turki, Kamis (6/7).

Dalam perjanjian tersebut, PT PAL Indonesia (Persero) akan membangun empat unit kapal pembangkit listrik Indonesia dengan kelas Mermaid dengan instalasi berkapasitas antara 36 sampai 80 MW untuk pengadaan listrik di berbagai pulau sepanjang kepulauan Indonesia.

Penandatangan kerjasama ini merupakan bagian dari kesepakatan investasi antara Indonesia dan Turki senilai USD 520 juta atau setara Rp 6,7 triliun oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

MoU PT PAL dengan Karadeniz Holding, perusahaan Turki yang bergerak di bidang energi dan kapal pembangkit listrik senilai USD 320 juta. Ditambah kesepakatan PT Dirgantara Indonesia dengan Turkish Aerospace Industry senilai USD 200 juta.

Menurut Budi, PT PAL sebagai perusahaan negara terkemuka di bidang perkapalan di Indonesia akan berkolaborasi dengan Karpowership anak usaha dari Karadeniz Holding merupakan pemilik tunggal dan juga operator dari kapal pembangkit listrik terbesar di dunia.

PT PAL merupakan perusahaan BUMN di bidang pembangunan kapal. Berdiri sejak tahun 1980, PT PAL terkenal atas keunggulannya di bidang pembangunan kapal, rekayasa umum, pemeliharaan, dan perbaikan.

Budi menjelaskan, pada Oktober 2016 nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) telah ditandatangani PT PAL sebagai bentuk kerjasama awal dalam mengidentifikasi dan memonitor peluang peluang terkait akan kebutuhan listrik di Indonesia dan wilayah sekitarnya.

Dia menegaskan, kerjasama strategis ini bagian dari rencana armada tambahan hingga sebesar 5.000 MW.

Perjanjian Kerjasama Strategis ini menjadi pembuka jalan untuk kedua pihak dalam bersama-sama membangun dan berkolaborasi dalam transfer teknologi sambil turut serta menambahkan nilai lokal Indonesia dalam pembangunan armadanya.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)Thomas Lembong mengatakan kesepakatan untuk membuat kapal listrik sesuai dengan keinginan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan di daerah-daerah terpencil serta memenuhi target listrik 35.000 MW.

Dia menjelaskan dalam keterangan persnya, kerjasama antara PT PAL dan Karadeniz Holding diharapkan dapat mengisi kebutuhan akan kapal listrik di tingkat regional.

Dengan kerjasama strategis tersebut, Karpowership yang sudah beroperasi di Indonesia sejak awal 2016 juga dapat memperluas operasinya di Indonesia, yang sampai hari ini berhasil menginstal listrik berkapasitas 845 MW di sejumlah wilayah kepulauan Indonesia.

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai lebih dari 17.500 pulau dari sabang sampai merauke dan memiliki garis pantai terpanjang di dunia yaitu sepanjang 54.716 km. Tentunya potensi yang sangat luar biasa yang perlu diupayakan.

Dengan kondisi geografis tersebut maka kebutuhan listrik serta pendistribusian listrik sangat diperlukan, salah satu solusinya adalah diperlukan pembangkit listrik yang mudah dipindahkan. Pengadaan kapal pembangkit listrik dari Turki ini dapat memberikan solusi tersebut.

Empat Karpowership Sudah Beroperasi di Indonesia

Pemerintah Indonesia melalui PLN melakukan kontrak pembelian listrik dengan total kontrak 540 Megawatt dari lima kapal pembangkit milik Karpowership untuk memasok listrik di lima pulau yang berbeda di Kepulauan Indonesia selama lima tahun sejak 2015 lalu. Indonesia adalah proyek pertama Karpowerhip di Asia Tenggara.

Kapal pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Karadeniz Powership (Karpowership) pertama kali tiba di tanah air pada 8 Desember 2015. Karpowership Zeynep Sultan, yang berkapasitas 125 MW, menjadi kapal pembangkit listrik pertama yang pernah dioperasikan Indonesia, dimulai dari Amurang, Minahasa, (Manado) pada awal Januari 2016. Kehadiran Karpowership Zeynep Sultan untuk membantu pasokan listrik di dua provinsi yaitu Gorontalo dan Sulawesi Utara sebesar 96 Megawatt dari kapasitas maksimal pembangkit sebesar 125 Megawatt.

Sementara Powership kedua bernama Karpowership Gokhan Bey memulai operasinya pada bulan Desember 2016 di Kupang, dan Powership ketiga Karpowership Yasin Bey memulai operasinya pada bulan April 2017 di Ambon.  Kapal listrik yang ada di Bolok Kupang ini jenisnya sama dengan yang ada di Ambon, yakni Jenis Shark dengan kapasitas 125 Megawatt (MW). Khusus untuk pengendalian lingkungan dan manajemen pengelolaan lingkungan, Karpowership mendapat lisensi secara internasional atau ISO 14001 untuk lingkungan.

Selanjutkan Karpowership yang diberangkatkan dari Turki tiba di Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara pada 20 Mei 2017. Kapal ‎pembangkit lisrik sepanjang 295 meter ini memiliki kapasitas 240 MW (Megawatt) untuk memenuhi pasokan listrik di Sumatera Utara yang sempat defisit.

Karpowership Onur Sultan dengan panjang 300 meter dan lebar 50 meter itu memakai 24 unit mesin PLTD buatan Wartsila (Finlandia) berkapasitas 18,81 MW per unit dan mesin PLTU dengan kapasitas 2×15 MW.

Tambahan satu Powership akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2017.

Karpowership menyuplai listrik bervoltase tinggi dengan harga yang terjangkau. Di awal, pembangkit listriknya akan menggunakan minyak bakar (Heavy Fuel Oil), namun bisa dikonversi untuk mengonsumsi gas.

Kapal-kapal listrik yang diterima Indonesia merupakan Powership dengan efisiensi bahan bakar tertinggi serta biaya bahan bakar terendah.

Karpowership

Karpowership adalah anak usaha dari Karadeniz Holding, sebuah perusahaan pionir yang inovatif di bidang proyek energi yang sudah 20 tahun berdiri. Selama itu, perusahaan telah aktif berinvestasi jangka menengah dan jangka panjang, dimulai dari Turki sebelum menjadi eksporter listrik pertama di negara tersebut.

Karpowership merupakan satu-satunya pemilik, operator dan pembangun kapal pembangkit listrik Powership di dunia dengan jumlah karyawan sebanyak 2.200 orang.

Sejak 2003, Karpowership telah mensuplai lebih dari 27 miliar kilowatt per jam. Selain itu, Karpowership memiliki dan mengoperasikan 13 Powerships dengan total kapasitas 2.700 MW dan tambahan 4.500 MW yang sedang dalam proses pembangunan.

Karpowership telah memenangkan kontrak untuk memasok 15% kebutuhan listrik Irak, 27% kebutuhan listrik Lebanon, 22% kebutuhan listrik Ghana dan 16% Zambia.Kini, Indonesia.

Proyek kapal pembangkit listrik, atau Powership, dari Turki merupakan solusi yang paling ekonomis bagi masalah pasokan listrik Indonesia, sekaligus menjadi investasi asing langsung yang akan menciptakan lapangan kerja. (R01/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.