KAPAL PERANG AS BERSIAGA DI SELAT HORMUZ

Peta Selat Hormuz, jalur pengiriman minyak dunia yang paling penting. (Gambar: Forums.eagle.ru)
Peta , jalur pengiriman dunia yang paling penting. (Gambar: Forums.eagle.ru)

Washington, 13 Rajab 1436/2 Mei 2015 (MINA) – Amerika Serikat (AS) meningkatkan kesiagaannya di Selat Hormuz, setelah sebelumnya terjadi pergerakan kapal perang yang dianggap mengganggu kapal komersil di selat itu.

Pejabat AS mengatakan pada Jumat (1/5), kapal sejak Kamis mulai melindungi kapal-kapal berbendera AS dengan memberi pengawalan, Nahar Net yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Kapal perang AS juga menawarkan bantuan pengawalan kepada kapal-kapal negara lain.

Diperluasnya kehadiran kapal perang AS dimaksudkan sebagai sinyal Washington untuk Iran yang kurang dari sepekan, kapal perang Pengawal Revolusi Iran dilaporkan dua kali mengganggu kapal komersil.

Beberapa pengamat mengatakan, langkah itu diambil di saat proses diplomasi halus terhadap Iran tetap berlangsung terkait program nuklir.

Juru bicara Pentagon Kolonel Steven Warren mengatakan, Menteri Pertahanan Ashton Carter menyetujui operasi yang akan berlangsung untuk waktu yang tidak terbatas.

Komando Sentral AS yang mengawasi pasukan di Timur Tengah mengatakan, bantuan perlindungan itu mungkin dapat ditawarkan kepada kapal dagang lainnya yang berlayar melalui check-point maritim, rute penting bagi minyak dunia.

“Rencana kami saat ini adalah untuk mendampingi kapal berbendera AS, meskipun ada pembicaraan dengan negara lain untuk memasukkan kapal mereka juga,” kata Juru bicara Komando Pusat Kolonel Patrick Ryder kepada wartawan.

Namun para pejabat tidak menyebutkan negara mana saja yang mungkin menerima tawaran perlindungan Angkatan Laut AS di Selat Hormuz.

Selat Hormuz sering digambarkan sebagai rute ekspor minyak paling penting di dunia. Sekitar 30 persen minyak dunia yang diperdagangkan melalui laut, bergerak melalui selat sempit ini, atau sekitar 17 juta barel per hari.

Pada titik paling sempit, selat lebarnya 21 mil (33 kilometer), tapi lebar jalur pelayaran navigasi di setiap arah hanya dua mil – dipisahkan oleh zona penyangga dua mil. (T/P001/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: bahron

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0