Catania, MINA – Lembaga kemanusiaan terkemuka asal Italia, Emergency, mengumumkan akan mengerahkan kapal penyelamat raksasanya, Life Support, untuk bergabung dalam misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla menuju Gaza.
Emergency, yang berdiri sejak 1994 dan kini berstatus mitra resmi Uni Eropa serta konsultan PBB, tercatat telah memberikan layanan medis kepada lebih dari 12 juta orang di 20 negara. Dukungan terbuka organisasi itu menjadikannya lembaga kemanusiaan terbesar yang menyatakan bergabung dengan flotilla.
Dalam pernyataan di media sosial, Emergency menjelaskan bahwa Life Support akan berperan mengamati jalannya misi sekaligus memberikan dukungan medis dan logistik kepada kapal-kapal peserta.
Saat ini, kapal sepanjang 51 meter itu tengah berlabuh di pelabuhan Catania, Sisilia, dan diperkirakan akan berlayar dalam beberapa hari mendatang untuk bertemu dengan armada flotilla lain.
Baca Juga: Anggota Brimob Pelindas Ojol Dijatuhi Sanksi Demosi
Life Support biasanya digunakan dalam operasi penyelamatan migran di Laut Mediterania. Sejak Desember 2022, kapal ini telah menyelesaikan 36 misi penyelamatan dan menyelamatkan lebih dari 3.000 jiwa. Ukurannya yang dua kali lebih besar dibanding kapal utama flotilla, Family, menjadikan perannya strategis dalam memperkuat operasi kemanusiaan ke Gaza.
“Situasi di Jalur Gaza selama hampir dua tahun terakhir tidak bisa diterima. Staf kami yang bekerja di dua klinik kesehatan di Khan Younis melaporkan kondisi yang sangat parah, belum pernah terjadi sebelumnya,” tulis Emergency dalam pernyataan resminya.
Armada Flotilla Terus Bertambah
Sementara itu, kapal utama flotilla Family, yang mengangkut penyelenggara Greta Thunberg dan Thiago Ávila, saat ini sedang berlayar dari Menorca setelah sempat tertahan akibat badai. Beberapa kapal kecil dilaporkan kembali ke Barcelona untuk pemeriksaan kerusakan, namun sebagian besar armada diperkirakan akan tiba di Tunis akhir pekan ini.
Baca Juga: Lima Kapal Pahlawan Indonesia Segera Tembus Gaza
Di Tunis, puluhan kapal lain sudah menunggu untuk bergabung. Dari sana, armada akan melanjutkan pelayaran ke Gaza, termasuk bertemu dengan kapal dari Italia dan Yunani, seperti Life Support.
Emergency menegaskan partisipasinya adalah bentuk aksi moral. “Kapal-kapal yang ikut dalam Global Sumud Flotilla tidak hanya membawa bantuan kemanusiaan, tetapi juga pesan yang jelas, ketika pemerintah menghalangi bantuan dan melakukan kejahatan perang, masyarakat memiliki hak dan kewajiban untuk bertindak secara non-kekerasan,” kata lembaga itu. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: BNPB: Karhutla Masih Mendominasi Bencana Awal September di Indonesia