Jakarta, 18 Rabi’ul Awal 1437/29 Desember 2015 (MINA) – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. M. Tito Karnavian mengatakan, konflik gangguang keamanan yang terjadi di Papua dan Aceh sangat berbeda.
“Kalau di Aceh, kelompok bersenjata terorganisir dengan rapih, yakni GAM. Dukungan juga kuat. Nah kalau di Papua, memang ada Organisasi Papua Merdeka (OPM), tapi OPM ini kurang solid,” kata Tito di kantornya, Jakarta, Selasa (29/12) kepada media DMI yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Lebih lanjut mantan Kapolda Papua itu menjelaskan, kekuatan kelompok pengacau keamanan di Papua tidak sekuat kelompok GAM di Aceh masa lalu. Di Papua, kata dia, kelompoknya parsial, terpisah-pisah, selain antar suku yang cenderung memperjuangkan kepentingannya sendiri.
“Di Aceh kepentingan menyatukan mereka, yakni merdeka. Memang itu tidak terjadi karena disepakati perdamaian dengan pemerintah pusat. Papua, antar suku pakai bahasanya sendiri, yang menyatukan hanya bahasa Indonesia untuk komunikasi antar suku,” ujarnya.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Namun demikian, mantan Kadensus 88 ini menjelaskan, gangguan keamanan apa pun harus ditindak tuntas. Di Papua, katanya, sering terjadi gangguan keamanan. Ia yakin itu dapat diatasi oleh aparat keamanan. Ia meminta masyarakat agar masalah tersebut dipercayakan pada aparat.
“Kita mampu mengatasi gangguan keamanan, dimanapun di wilayah NKRI ini. Kita berharap dukungan dari masyarakat, dan kami minta masyarakat tidak perlu risau karena aparat sigap,” tandas Tito. (T/P002/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat