Jakarta, 24 Rajab 1436/14 Mei 2015 (MINA) – Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan,“Silaturahim ini penting, ketika mengawali kunjungan silaturahimnya ke Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Ia sepakat dengan pendapat Ketum MUI bahwa tugas ulama dan polisi sama. “Hanya pendekatannya saja yang berbeda”, kata jendral berbintang empat yang putra seorang ulama dan alumnus SMA Muhammadiyah itu.
Badrodin Haiti bersilaturahim dengan para ulama, zuama dan cendekiawan, di aula Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta, Rabu siang (13/5). Disambut penuh kehangatan dan dalam suasana keakraban,
Meski tampil berseragam resmi, Kapolri yang duduk didampingi Ketua Umum MUI, Din Syamsuddin dan Prof Dr. Umar Syihab tampak penuh senyum.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Haiti mengatakan, ulama melakukan pelayanan melalui pendekatan dakwah, sementara polisi melayani masyarakat dengan pendekatan keamanan. Silaturahim kali ini diharapkan melahirkan titik temu.
Menurutnya, banyak hal yang bukan hanya bisa, tapi harus dikerjasamakan antara ulama dan polisi. Misalnya, terorisme, suatu masalah besar bangsa yang tidak akan begitu saja selesai setelah para terorisnya diadili, karena terkait pemikiran dan ideologi.
Dalam hal ini, menurut Haiti, yang paling bisa menjelaskannya adalah ulama. “Polri bisa saja menjelaskan hal-hal terkait ideologi, tapi seringkali tidak dipercaya,” tendasnya terkekeh.
Demikian pula halnya dengan masalah sosial dan akhlak bangsa, ulama dan polisi perlu bekerjasama, tuturnya. Ulama memiliki tugas dan peran besar dalam memperbaiki akhlak bangsa, mengarahkan ke tujuan hidup yang sebenarnya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
“Kalau tidak, remaja kita akan tergerus oleh dekadensi moral dan hidup dalam situasi kebendaan seperti sekarang ini,” tambah Haiti.
Dalam sesi tanya jawab usai Kapolri menyampaikan kata pengantarnya, banyak hal yang dibicarakan antara Kaporli dan para pimpinan ormas.
Termasuk di antara soal terorisme, radikalisme, jihad, ancaman dan kekerasan, pornografi, ISIS, peperangan di Timur Tengah, konflik Sunni-Syiah, seragam jilbab polwan, dan sebagainya.
Sementara Ketua Umum MUI, Din Syamsuddin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Kapolri atas penerapan seragam jilbab untuk polisi wanita yang telah menjadi polemik publik sekian lama.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
“Pemakaian jilbab justru berdampak positif bagi pencitraan Polri, sekaligus bagian dari pelaksanaan konstitusi yang memberi kebebasan pada warga untuk memeluk dan melaksanakan agamanya,” tutur Din. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan