Kapolri: Indonesia Bisa Menjadi Negara Super Power

Kapolri Jenderal .

 

Jakarta, MINA – Kepala Kepolisian Republik (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian mengatakan, syarat untuk menjadi sebuah negara yang super power ada tiga, dan Indonesia memiliki ketiga syarat tersebut.

“Ciri-ciri negara yang dominan saat ini hanya ada tiga, pertama penduduknya besar, kedua sumber alamnya melimpah, dan ketiga wilayahnya luas. Tidak banyak negara-negara yang memiliki tiga syarat itu. Tapi Indonesia adalah salah satunya,” ujar Tito kepada MINA usai mengikuti Simposium Nasional yang digelar oleh Taruna Merah Putih di Balai Kartini, Jakarta, Senin (14/8).

Tito menegaskan, Indonesia dengan segala kekayaan yang dimilikinya, sangat berpotensi menjadi negara super power. Yang penting, kata Tito, Indonesia bisa solid internal, jangan lagi bicara yang justru bisa saling hantam antar sesama bangsa.

“Kita hilangkan ujaran yang bisa menyulut pertengkaran antar bangsa. Saling berkompetisi negatif di dalam, apalagi kembali kepada primordialisme, suku ini suku itu, keturunan ini keturunan itu. Kita ini satu bangsa sesuai Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928,” kata Tito.

Tito melanjutkan, selain bisa menjaga kesolidan di dalam internal bangsa, para generasi penerus juga harus bisa membuat terobosan-terobosan yang bisa digunakan untuk menjaga sikap kebangsaan.

“Pemuda dan mahasiswa ini adalah ujung tombak, pengawal terdepan untuk membuat terobosan-terobosan untuk membuat kita unggul dari bangsa yang lain,” tegasnya.

Kapolri kemudian mencontohkan negara-negara yang sudah terlebih dahulu menjadi negara super power, seperti Cina, Amerika Serikat. Menurut Tito, kedua negara ini unggul secara teknologi dan unggul dalam bidang yang lain seperti pendidikan, kedokteran. Contoh lainnya India, mereka sekarang sedang naik dalam hal teknologi komputer.

“Kita harus punya keunggulan, kalau kita nggak unggul, ribut di dalam, ya sudah nanti kita akan menjadi bangsa yang kalah dari negara lainnya. Akhirnya, kata ‘Indonesia’ hanya akan terukir dalam museum seperti Yugoslavia. Bangsa Yugoslavia sudah tidak ada lagi, adanya hanya di museum,” ujarnya.

Tito menegaskan, inilah waktu yang tepat bagi pemuda dan mahasiswa untuk menunjukan sikap solid dalam membangun negara Indonesia yang disegani di mata dunia. (L/R06/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.