Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolri Mengaku Deg-degan Saat ke Aceh  

Admin - Sabtu, 23 Februari 2019 - 23:35 WIB

Sabtu, 23 Februari 2019 - 23:35 WIB

6 Views ㅤ

Banda Aceh, MINA – Kepala Polisi Republik Indonesia Tito Karnavian mengaku sempat deg-degan saat berkunjung ke Aceh,  lantaran saat itu Aceh masih dalam suasana konflik. Namun kondisi itu sudah berbeda, Aceh saat ini sudah cukup stabil dan masuk dalam daftar provinsi yang aman untuk dikunjungi.

“Rasa aman adalah sesuatu yang sangat mahal. Saya pernah di Papua saat menjadi Kapolda di sana dan juga sering ke Aceh pada masa konflik. Di zaman konflik dulu, dari bandara menuju ke kota Banda Aceh itu sangat deg-degan, tapi sekarang kita dapat menikmati rasa aman,” tutur Tito, Sabtu (23/2).

Tito menilai perdamaian dan keamanan yang diperoleh oleh  rakyat Aceh saat ini merupakan nikmat besar dari Allah. Menurutnya, sebesar apapun memiliki gagasan  dalam pembangunan  tanpa hadirnya keamanan, ide itu akan sulit dilaksanakan.

“Ini harus dirawat (perdamaian), apapun resikonya harus dijaga. Keinginan semua lapisan masyarakat untuk rasa aman harus diciptakan. Dinamika ekonomi maupun dinamika politik silakan, tapi jangan sampai mengganggu rasa keamanan,” ujar Tito.

Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah

Menurut KapolriAceh sudah termasuk daerah kategori aman. Hal itu terbukti dari beberapa even nasional dan internasional di Aceh berhasil.  Aceh, dikatakannnya, telah menjadi tempat destinasi wisata.

“Dua tahun terakhir ini, 2017 ada 101 pilkada.  Tujuh pemilihan gubernur dan sisanya pemilihan bupati dan wali kota. Menurut analisa ada beberapa potensi rawan seperti DKI Jakarta, Aceh , dan Papua Barat. Namun yang goyang sedikit hanya Jakarta. Tapi Aceh dan Papua Barat terbukti aman,” kata Tito.

Sistem keamanan Aceh terbukti sudah berjalan baik. Ia mengatakan keamanan tersebut  bukan hanya hasil kinerja  Polri saja, namun semua stakeholder lain juga ikut bekerja sama, seperti TNI, Pemda, tokoh masyarakat, cendikiawan dan lainnya.“Aceh sudah aman, tinggal kita dorong eksekutif dan legislatif untuk kerja maksimal bagi rakyat,” ujar Tito.

Selain persoalan kemanan, Tito berharap dengan dibangunnya sarana kebutuhan Polda Aceh itu, dapat menjadi acuan dalam meningkatkan kinerja kepolisian. Terutama sekali, ujarnya,  peningkatan pelayanan dalam penegakan hokum kekerasan sexual pada perempuan dan anak.

Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.

Sementara itu Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menuturkan pihaknya sangat mendukung langkah kepolisian dalam menjalankan Keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Kemudian, kata Nova, Pemerintah Aceh akan meningkatkan  perekonomian dengan mengundang para investor untuk berinvestasi di Aceh.

“Pada saat yang sama kami juga ingin pengusaha lokal ikut berinvestasi di Aceh. Kami berharap kondisi kamtibmas ini dapat meningkatkan kepercayaan para investor di Aceh. Cita-cita kami angka kemiskinan  turun secara signifikan, tanpa dukungan penuh Polri dan pihak lain kami tidak dapat mencapai Aceh Hebat,” tuturnya.

Dalam melakukan Kamtibmas, tutur Nova, Pemerintah Aceh juga ikut membantu Polda Aceh. Ia selalu menekankan jajarannya untuk melakukan koloborasi supaya tercapainya Aceh Hebat. Oleh sebab itu, Pemerintah Aceh mengibahkan gedung pada Polda Aceh. Ia berharap, apa yang dihibahkan pemerintah juga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat umum. (L/AP/RI-1)

Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Millenia
Indonesia
Indonesia
Indonesia