Jakarta, 6 Syawal 1436/22 Juli 2015 (MINA) – Kapolri Jendral Badrodin Haitti menegaskan aparat sudah melakukan pemeriksaan saksi-saksi terkait insiden penyerangan dan pembakaran masjid dan kios milik komunitas Muslim di Kabupaten Tolikara, Papua.
“Sudah diperiksa 30 saksi. Nah hari ini akan diperiksa lima saksi lagi. Insya Allah nanti setelah lima saksi ini diperiksa, akan ditetapkan tersangkanya,” kata Badrodin di Kejaksaan Agung Jakarta, Rabu (22/7), situs resmi Kementarian Komunikasi dan Informasi RI melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Terkait jumlah tersangka, Badrodin menjelaskan usai pemeriksaan baru akan diketahui berapa orang. “Mungkin ada tiga atau empat. Bisa tiga atau empat mungkin,” kata dia.
Pihaknya pun masih melakukan pemeriksaan terkait apakah salah satu tersangka merupakan salah satu pejabat daerah di Tolikara. “Ya nanti saya kasih tahu lah setelah ditetapkan,” ujar dia.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Kasus ini terjadi saat ummat Islam sedang melakukan sholat Idul Fitri di lapangan dekat kantor Koramil di Tolikara. Sekelompok orang melakukan pelemparan dan pembakaran yang mengakibatkan beberapa kios dan masjid terbakar, belasan orang terluka dan satu orang tewas akibat terkena tembakan.
Polisi pun hingga saat ini masih melakukan penyelidikan terkait siapa pelaku pembakaran dan penembakan tersebut.
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma’ruf Amin menyatakan, MUI akan mengirimkan tim investigasi ke Kabupaten Tolikara, untuk mengumpulkan informasi tentang kerusuhan di Kecamatan Karubaga pada Hari Raya Idul Fitri yang bertepatan dengan 17 Juli 2015 itu.
“MUI ingin membandingkan informasi yang didapat melalui media massa dan lembaga pemerintah terkait, sebelum mengeluarkan rekomendasi dan usulan,” kata Ma’ruf saat konferensi pers bersama sejumlah ormas Islam di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Rabu.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
“MUI telah membentuk tim investigasi yang akan dikirim ke Papua, untuk mendapatkan informasi yang sebenarnya mengenai insiden di Tolikara,” tambahnya. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas