Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolri Prediksi Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 pada 28-30 Maret

Widi Kusnadi Editor : Bahron Ans. - 16 detik yang lalu

16 detik yang lalu

0 Views

Kemacetan di Tol Cipali Jawa Barat, (Foto: Widi Kusnadi/MINA)

Jakarta, MINA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa puncak arus mudik Lebaran tahun 2025 diperkirakan terjadi pada periode 28 hingga 30 Maret mendatang.

Prediksi ini berdasarkan analisis data dari tahun-tahun sebelumnya serta koordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk Kementerian Perhubungan, Jasa Marga, dan operator transportasi publik.

“Kami mempersiapkan langkah-langkah untuk memastikan kelancaran arus mudik. Semua stakeholder terkait telah bekerja sama untuk mengantisipasi potensi kemacetan dan meningkatkan keselamatan para pemudik,” ujar Kapolri baru-baru ini.

Tahun ini, Kementerian Perhubungan memprediksi lebih dari 100 juta perjalanan akan dilakukan selama musim mudik, meningkat 12% dibandingkan tahun 2024.

Baca Juga: Prabowo Umumkan 9,4 Juta Aparatur Negara Dapat THR dan Gaji ke-13

Faktor utama peningkatan ini adalah pelonggaran aturan perjalanan setelah pandemi, kemajuan infrastruktur jalan tol, serta pengoperasian transportasi umum yang lebih maksimal.

Peningkatan daya beli masyarakat juga berkontribusi pada tingginya mobilitas, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.

Jenderal Listyo Sigit menjelaskan bahwa Polri telah menyiapkan Operasi Ketupat 2025 untuk mengamankan jalannya mudik. Operasi ini akan melibatkan lebih dari 150 ribu personel gabungan dari Polri, TNI, dan instansi terkait lainnya. Fokus utama pengamanan meliputi:

Rekayasa Lalu Lintas, pemberlakuan sistem one way, contraflow, dan ganjil-genap di ruas jalan tol utama seperti Jakarta-Cikampek, Cipali, dan jalur menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca Juga: Sukseskan Sekolah Rakyat, Mensos dan Menag Tanda Tangani MoU

Selain itu, didirikan pos pengamanan. Pendirian posko terpadu di 1.200 titik strategis, termasuk di rest area, terminal, stasiun, dan pelabuhan.

Pengawasan Transportasi Umum, meliputi penguatan pengawasan di bandara, stasiun kereta, dan pelabuhan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.

Selanjutnya, patroli rutin untuk memastikan ketertiban dan menekan angka kecelakaan. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Anggota DPR Apresiasi Komitmen Pemerintah Kembangkan Ekonomi Syariah

Rekomendasi untuk Anda