Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapten IDF Akui Bunuh Rekan-rekannya dengan Dalih “Protokol Hannibal”

kurnia - Ahad, 31 Maret 2024 - 07:45 WIB

Ahad, 31 Maret 2024 - 07:45 WIB

25 Views ㅤ

Tentara Israel Stres

Gaza, MINA – Kapten tentara pendudukan Israel, Kapten Bar Zonshin, mengaku menerapkan “Protokol Hannibal” terhadap rekan-rekannya sendiri sesama tentara Israel di Gaza.

“Protokol Hannibal adalah aturan dalam ketentaraan Israel yang membenarkan tindakan pembunuhan terhadap prajurit atau warga Israel yang ditahan atau disandera oleh musuh,” kata Kapten Bar Zonshin saat berbicara kepada Channel 13 TV Ibrani, dikutip MINA, Ahad (31/3).

Dalam kasus serangan Operasi Banjir Al-Aqsa yang dilakukan PejuangPerlawanan Palestina Hamas, jumlah 1.200 korban di pihak Israel terindikasi memang disebabkan lebih banyak oleh aksi protokol Hannibal ini.

Kapten Zonshin menjelaskan, menurutnya lebih baik menghentikan aksi penculikan dengan kemungkinan menembak sendiri tentara Israel yang ditangkap Hamas.

Baca Juga: Menteri Keuangan Israel Serukan Pendudukan Penuh di Gaza Utara

“Pengakuan Kapten Zonshin yang menargetkan tahanan Israel membenarkan informasi yang tersebar bahwa pasukan Israel menargetkan warga sipil mereka dan tentara IDF (yang tertangkap Hamas) pada 7 Oktober lalu,” tulis ulasan Khaberni.

Zonshin merinci, dia dan pasukannya melihat dua mobil pada tanggal 7 Oktober, dan ada banyak orang di dalam kabin kedua kendaraan tersebut.

Dia menjelaskan kalau dia tidak tahu apakah orang-orang yang berada di kabin mobil itu masih hidup atau sudah meninggal.

“Jadi dia memutuskan untuk menyerang kedua kendaraan tersebut,” tulis laporan tersebut.

Baca Juga: Citra Satelit Tunjukkan Penghancuran Sistematis Area Pemukiman Gaza Utara

Menanggapi pertanyaan Channel 13 tersebut yang bertanya, “Ada kemungkinan Anda membunuh tentara Anda sendiri?”, kapten tentara pendudukan itu menjawab: “Hal itu mungkin terjadi.”

Meski begitu, dia menekankan kalau hal tersebut (menembaki tentara sendiri) adalah keputusan yang tepat.

“Menurut dia, lebih baik menghentikan aksi penculikan tersebut, dan dengan demikian perwira Israel itu mengakui bahwa dia mungkin telah membunuh tentaranya,” kata laporan tersebut.

Kapten Zonchin bersikeras kalau dia bertindak benar.

Baca Juga: Paus Fransiskus Serukan Penyelidikan Genosida di Jalur Gaza

Dia tidak memastikan apakah keputusan ini merupakan perintah dari IDF untuk menerapkan Protokol Hannibal, tetapi dia menjelaskan kalau banyak langkah operasional yang harus diambil dalam hal ini.

“Keputusan harus diambil, termasuk menginspeksi dan menembak. Dan jika seorang prajurit teridentifikasi (tertangkap musuh), ini (protokol hannibal) harus dilakukan,” tambah laporan tersebut mengutip keterangan sang perwira IDF.

Protokol Hannibal menetapkan,  penggunaan senjata berat dapat digunakan ketika seorang Israel ditangkap untuk mencegah para penculik meninggalkan lokasi kejadian, bahkan jika hal itu menimbulkan bahaya bagi tawanan tersebut.

Media Ibrani melaporkan kalau tentara pendudukan Israel menerapkan Protokol Hannibal selama berlangsungnya Operasi Banjir Al-Aqsa.

Baca Juga: Reporters Without Borders Kecam Tuduhan Jurnalis Gaza ‘Teroris’

Hal ini memicu seruan untuk dilangsungkannya penyelidikan internal di kemiliteran Israel atas masalah tersebut. (T/R4/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Rudal Balistik, Roket, dan Drone Hezbollah Hujani Tel Aviv

Rekomendasi untuk Anda