Tunis, MINA – Mohamed Ali Mohieddin, kapten kapal Amsterdam asal Tunisia dalam Armada Global Sumud, menceritakan momen-momen panik dan kebingungan di antara pasukan Israel saat mereka menyergap kapal bantuan sipil yang menuju Gaza, bahkan ada tentara yang terlihat mengompol.
Berbicara kepada Radio IFM Tunisia, Kapten Mohieddin mengatakan, tentara Israel yang menaiki kapal tampak tidak siap dan ketakutan.
“Mereka hanyalah tentara kardus, seperti yang kita katakan,” katanya. Demikian dilaporkan MINA News Inggris, Senin (6/10). “Percayalah, mereka bahkan tidak bisa mengoperasikan mesinnya.”
Ia menggambarkan bagaimana para tentara berulang kali bertanya, siapa kaptennya dan tampak tidak paham cara mengoperasikan kapal.
Baca Juga: Taliban Tegas Tidak Akan Serahkan Pangkalan Udara Bagram kepada AS
“Salah satu dari mereka menatap saya dengan polosnya, seolah bertanya, ‘Siapa yang akan menyelamatkan kita? Siapa yang bisa mengoperasikan mesin ini?’,” kenangnya.
Mohieddin juga mengatakan bahwa seorang tentara Israel tampak terguncang ketika alarm berbunyi. “Saya melihat rekannya. Dia sampai mengompol karena takut,” katanya, seraya menambahkan, “Mereka adalah tentara yang paling pengecut.”
Ia menggambarkan militer Israel sebagai “sebuah ilusi… sebuah ilusi besar yang Anda sadari hanyalah ilusi.”
Sebelumnya, Armada Global Sumud, yang membawa lebih dari 470 aktivis dari lebih dari 50 negara, berupaya mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menentang blokade Israel yang telah berlangsung lama. Pasukan Angkatan Laut Israel mencegat armada tersebut mulai Rabu (1/10), menahan semua orang di dalamnya.
Baca Juga: Longsor dan Jembatan Ambruk di Benggala Barat, India Tewaskan 24 Orang
Israel telah mempertahankan blokade di Gaza selama hampir 18 tahun. Sejak Oktober 2023, agresi militernya telah menewaskan lebih dari 67.100 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sehingga wilayah tersebut tidak layak huni dan menghadapi krisis kemanusiaan yang parah. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ribuan Warga Pakistan Gelar Aksi Akbar di Karachi Bela Palestina