Oleh Bahron Ansori, jurnalis MINAshalehah-300x300.jpg" alt="" width="300" height="300" />
Shalehah, adalah sebuah kata yang senantiasa dirindukan oleh setiap wanita dalam Islam. Shalehah adalah kata yang sarat makna kebaikan, dari dunia hingga akhirat. Tak sedikit lelaki yang mengidamkan pendamping hidupnya menjadi wanita shalehah. Bagaimana tidak, lelaki yang mempunyai pasangan seorang wanita shalehah, dalam sebuah hadits disebutkan bahwa ia seolah-olah sudah mendapatkan separuh kekayaan dalam hidupnya.
Ada baiknya untuk mengetahui kriteria apa saja yang membuat seorang wanita bisa dikatakan shalehah. Ternyata di Al-Qur’an sudah jelaskan mengenai kriteria tersebut. Berikut ini adalah ulasan mengenai enam kriteria wanita shalehah berdasarkan Al-Qur’an.
Pertama, Muslimah. Kriteria pertama wanita yang menjadi tolak ukur keshalehan adalah wanita yang muslimah. Wanita muslimah ini senantiasa berserah diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan tunduk patuh kepada perintah dan larangan-Nya.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-9] Jalankan Semampunya
Seperti dulu Nabi Ibrahim berserah diri kepada Allah, “(Ingatlah) ketika Tuhan berfirman kepadanya (Ibrahim), “Aslamtu, berserah dirilah”. Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku berserah diri kepada Tuhan Seluruh Alam)”
Kedua, Mukminah. Kriteria selanjutnya selain wanita yang muslimah yakni mukminah. Seorang wanita mukmin akan berhasil menjaga keimanan yang dimilikinya agar tidak hilang. Bahkan wanita yang memiliki kriteria ini keimanannya tidak pernah menurun dan tidak juga lekang oleh waktu.
Ketiga, Qonitah. Qonitah merupakan ciri wanita yang sangat taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dalam Qur’an Surah At-Tahrim ayat 12, sudah dijelaskan mengenai kriteria ini. Allah SWT berfirman yang artinya, “Dan Maryam putri Imron yang memelihara kehormatannya, maka kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh ciptaan kami, dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhan-nya dan kitab-kitab-Nya, wa kaanats minal qonitiin, dan dia termasuk perempuan yang taat”.
Keempat, Taaibah. Kriteria selanjutnya yaitu Taaibah. Kriteria ini diartikan sebagai wnaita yang selalu bertaubat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Wanita-wanita ini selalu bertaubat dari dosa-dosa yang mereka lakukan. Setelah melakukan taubat tersebut, mereka akan kembali pada perintah yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Bahkan mereka akan meninggalkan apa yang disenangi oleh hawa nafsu mereka. Sebuah perwujudan dari perintah Allah di ayat ke-8 surat At-Tahrim, “Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuha, taubat yang sungguh-sungguh.”
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa
Kelima, ‘Aabidah. Kriteria wanita shalehah selanjutnya adalah ‘aabidah yakni wanita yang gemar beribadah. Mereka senantias mengerjakan sholat wajib tepat waktu, shalat sunnag dan tidak pernah dibiarkan berlalu. Wanita-wanita yang memiliki karakter ini banyak melakukan ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala (dengan mentauhidkan-Nya karena semua yang dimaksud dengan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam Al-Qur’an adalah tauhid, kata Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma).
Keenam, Saaikhah. Kriteria wanita shalehah yang terakhir yaitu Saaikhah. Saaikhah diartikan sebagai wanita yang gemar bersedekah. Mereka senantiasa mengerjakan ibadah puasa wajib di bulan Ramadhan secara lengkap. Tidak hanya itu, mereka juga rajin mengerjakan puasa sunnah.
Demikian sedikit ulasan mengenai enam kriteria wanita shalehah menurut Al-Qur’an. Jadi, tak ada alasan bagi setiap wanita Islam untuk tidak menjadi wanita shalehah dan senantiasa berupaya menjaga keshalehahannya agar Allah Ta’al meridhainya dari dunia hingga Surga kelak, wallahua’lam. (RS3/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Di Balik Hijab, Ada Cinta
Baca Juga: Menjadi Pemuda yang Terus Bertumbuh untuk Membebaskan Al-Aqsa