Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena Muslim, Keluarga Shebley Diturunkan Dari Pesawat

Rudi Hendrik - Sabtu, 2 April 2016 - 16:46 WIB

Sabtu, 2 April 2016 - 16:46 WIB

460 Views

Keluarga Eaman Amy Saad Shebley. Foto Facebook
Keluarga <a href=

Eaman Amy Saad Shebley. Foto Facebook" width="667" height="552" /> Keluarga Eaman Amy Saad Shebley. Foto Facebook

Washington,  23 Jumadil Akhir 1437/02 Maret 2016 (MINA) – Seorang pilot dari pesawat komersial United Airlines di AS meminta sebuah keluarga Muslim yang terdiri dari lima anggota, untuk turun dari pesawat sesaat sebelum landas dengan alasan yang tidak jelas.

Eaman Amy Saad Shebley, suami dan tiga anak kecilnya hendak terbang ke Washington dari bandara Chicago ketika pilot itu meminta mereka turun dari pesawat, The Independent melaporkan.

Dua video difilmkan Shebley menunjukkan pramugari dan pilot meminta keluarga itu untuk meninggalkan pesawat.

Shebley meminta pilot apakah itu keputusan “diskriminatif”. Namun pilot menjawab keputusan itu “masalah keselamatan penerbangan” tapi tidak memberikan rincian apapun.

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

Dewan Hubungan Amerika-Muslim (CAIR) mengirim surat kepada United Airlines atas nama keluarga menuntut tindakan tidak disiplin tersebut.

“Kami lelah penumpang Muslim dikeluarkan dari penerbangan karena alasan klaim ‘keamanan’ yang tidak jelas,” kata Direktur CAIR bagian Chicago Ahmed Rehab dalam sebuah pernyataan. “Keamanan berarti mengamankan penumpang, tidak melecehkan dan mempermalukan mereka dari penerbangan,”

Shebley akhirnya menulis di Facebook dengan mengatakan: “Malulah kalian #United Airlines karena memperlakukan keluarga saya tanpa alasan selain  karena penampilan kami (Muslim, red) dan menendang kami dari pesawat karena “masalah keamanan” pada penerbangan kami ke DC untuk liburan musim semi anak-anak. Tiga anak-anak saya terlalu muda untuk mengalami ini. ”

Tidak hanya Shebley, sebelumnya seorang Muslimah yang juga kerohaniawan Universitas Northwestern, Tagera Ahmad, pada Mei pernah meminta sekaleng minuman soda saat penerbangan United Airlines, namun pramugari menolak dengan alasan “dapat menggunakannya sebagai senjata”.

Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan

Maskapai tersebut meminta maaf beberapa kali untuk keluarga Shebley setelah mereka turun dari pesawat dan menyediakan penerbangan lain.(T/R04/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Amerika
Internasional
Amerika
Amerika