Sumut, MINA – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara, pada Sabtu (16/8). Peristiwa tersebut terjadi di Desa Gunung Tua Jae, Kecamatan Padang Bolak, sekitar pukul 13.30 WIB. Api dengan cepat membakar kebun sawit milik warga.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Lawas Utara melaporkan, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 14.30 WIB pada hari yang sama. Petugas gabungan bersama warga turun langsung melakukan pemadaman untuk mencegah api meluas ke lahan lain di sekitar lokasi.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam siaran pres BNPB, Ahad (17/8) mengatakan, kebakaran tersebut menjadi salah satu bencana yang tercatat menjelang peringatan Hari Kemerdekaan.
“Kebakaran berhasil dikendalikan dengan cepat, namun potensi karhutla masih harus diwaspadai, khususnya di wilayah yang rawan dan mudah terbakar,” ujarnya.
Baca Juga: Korban Gempa Bumi M 6.0 Poso, Bertambah Jadi 32 Orang
BNPB mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran, seperti membakar lahan atau membuang puntung rokok sembarangan. Peningkatan kewaspadaan juga diminta kepada pemerintah daerah mengingat kondisi cuaca kering yang masih berpotensi menimbulkan karhutla di sejumlah wilayah Sumatera.
Selanjutnya BNPB melaporakan, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,8 mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Ahad (17/8) pukul 05.38 WIB. Hingga siang pukul 12.00 WIB, tercatat 32 orang mengalami luka-luka, dengan rincian 16 orang luka berat dirawat di RSUD Poso, enam orang dirawat di Puskesmas Tokorondo, serta sepuluh lainnya masih dalam pendataan.
Data sementara menunjukkan 37 unit rumah terdampak gempa, tersebar di sejumlah desa, di antaranya Tangkura, Towu, Lape, Maranda, Tokorondo, Patiwunga, Bega, dan Kilo. Kerusakan bervariasi dari rusak berat hingga ringan, meski sebagian masih dalam tahap verifikasi. BPBD Kabupaten Poso masih melakukan pendataan lanjutan, termasuk kemungkinan adanya warga yang mengungsi, sementara gempa susulan dilaporkan masih terus terjadi.
BNPB mengimbau pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan, khususnya menghadapi ancaman kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan. Sementara itu, masyarakat di Poso diminta tetap waspada terhadap gempa susulan, menjaga ketenangan, serta hanya mengikuti informasi resmi dari BNPB, BMKG, dan BPBD. []
Baca Juga: Kemerdekaan Harus Dimaknai Sebagai Kemandirian Riset dan Inovasi
Mi’raj News Agency (MINA)