Kuala Lumpur, MINA– Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) menegaskan bahwa Karnaval Sumud Nusantara 2025 yang berlangsung di Dataran Merdeka, Kuala Lumpur, bukan sekadar acara simbolik, melainkan wadah pendidikan, solidaritas, dan advokasi nyata bagi perjuangan rakyat Palestina di Gaza.
Dalam pernyataan kepada media, MAPIM bersama Cinta Gaza Malaysia dan MyAqsa Defenders menyampaikan apresiasi kepada rakyat Malaysia atas kepedulian yang terus ditunjukkan terhadap penderitaan warga Gaza. Bentuk kepedulian itu hadir tidak hanya melalui media sosial, tetapi juga lewat kehadiran fisik, kontribusi dana, hingga dukungan moral dan spiritual.
“Objektif utama karnival ini adalah advokasi, solidaritas, dan pendidikan rakyat Malaysia tentang isu Gaza. Food Fest hanyalah salah satu elemen kecil dari rangkaian program yang lebih luas, bertujuan memudahkan pengunjung mendapatkan makanan sambil mengikuti ceramah, pameran, dan aktiviti interaktif,” jelas Presiden MAPIM sekaligus ketua penyelenggara karnaval Sani Al Araby, Sabtu (23/8), menanggapi kritik bahwa acara itu hanya berupa pesta makanan.
Pameran Edukatif dan Advokasi Global
Baca Juga: Ribuan Boneka Beruang Dibentuk Jadi Peta Palestina di Dataran Merdeka Malaysia
Sani menjelaskan, pelbagai pengalaman interaktif disediakan untuk semua kalangan, termasuk keluarga, melalui kegiatan seperti balon udara, Gaza Time Tunnel (VR), pameran seni dan budaya Palestina, pembacaan Qunut Nazilah, serta penampilan qasidah dan nasyid. Aktivitas itu dimaksudkan agar masyarakat Malaysia dapat lebih memahami penderitaan warga Gaza secara emosional dan kultural.
Karnaval Sumud Nusantara terhubung dengan misi advokasi global yang berlandaskan tiga pilar utama, yakni Konvoi Darat, Karnaval & Himpunan, serta Flotilla Sumud Nusantara.
Konvoi Darat menghadirkan ratusan kendaraan dari berbagai negeri Malaysia menuju Dataran Merdeka sebagai simbol solidaritas nasional. Sementara itu, Karnaval & Himpunan menjadi wadah advokasi publik yang akan berpuncak pada Malam Himpunan & Selawat Malaysiaku Bersama Gaza, Ahad (24/8), dihadiri langsung Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim.
Adapun Flotilla Sumud Nusantara akan menjadi misi internasional, ketika MAPIM dan Cinta Gaza Malaysia bergabung dengan 44 negara dalam Global Sumud Flotilla, armada kapal kemanusiaan yang berlayar menuju Gaza mulai akhir Agustus.
Baca Juga: Ribuan Peserta Konvoi Darat Sumud Nusantara Padati Dataran Merdeka Kuala Lumpur
Sani menekankan, seluruh elemen karnival diatur bukan untuk mengeksploitasi penderitaan Palestina, melainkan strategi kreatif jangka panjang guna memperluas pemahaman, mobilisasi dukungan, serta partisipasi rakyat Malaysia dalam solidaritas global untuk Gaza.
“Malam Himpunan & Selawat Malaysiaku Bersama Gaza mencerminkan bahwa setiap usaha, walau kecil, menyatukan suara rakyat Malaysia dalam satu tujuan: Gaza bebas, Palestina merdeka,” tegasnya.
Lebih dari 100.000 peserta diperkirakan menghadiri acara puncak tersebut, menjadikannya salah satu aksi solidaritas terbesar di kawasan Asia Tenggara untuk Gaza tahun ini. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: India Uji Coba Rudal Agni-5 di Tengah Ketegangan dengan AS