Gaza, MINA – Muhammad Al-Ghazali, berdiri di titik tertinggi di Jalan Al-Rashid di Jalur Gaza tengah, untuk menerima sinyal internet dan berkomunikasi dengan teman dan kerabatnya di luar negeri.
Penduduk di daerah kantong yang terkepung menghadapi perang dahsyat yang diperburuk oleh ketidakmampuan mereka menghubungi ambulans dan tim darurat setelah Israel memutus komunikasi sebanyak sembilan kali sejak 7 Oktober.
Ghazali yang mengungsi dari Kota Gaza terpaksa berjalan jauh setiap hari ke Jalan Al-Rashid untuk menggunakan internet melalui kartu SIM elektronik (eSIM).
eSIM adalah chip komunikasi yang terpasang pada ponsel atau perangkat pintar yang memungkinkan pengguna menggunakan dua nomor telepon atau lebih secara bersamaan tanpa perlu menggunakan kartu SIM konvensonal .
Baca Juga: Keledai Jadi Penyelamat Warga Gaza di Tengah Perang
Warga Palestina di Jalur Gaza yang diblokade menggunakan kartu eSIM untuk menghindari pemutusan komunikasi dan internet yang dilakukan Israel.
Untuk mendapatkan kartu eSIM, seseorang yang berada di luar Palestina harus membeli chip tersebut dari salah satu perusahaan telekomunikasi Arab atau internasional, asalkan perusahaan tersebut memiliki layanan roaming internasional.
Solusi untuk masalah konektivitas
“Kartu eSIM membantu kami mengatasi masalah seringnya gangguan komunikasi dan internet, yang dilakukan Israel saat mencoba mengisolasi Gaza dari dunia luar,” kata Ghazali, 23 tahun, kepada Anadolu.
Baca Juga: AS Tolak Rencana Israel untuk Caplok Tepi Barat yang Diduduki
“Hampir setiap hari, saya berbicara dengan kerabat ekspatriat saya yang datang untuk mengetahui berita tentang kami, warga Gaza, dan perang yang sedang berlangsung,” tambahnya.
Sejak 12 Januari, Gaza mengalami pemadaman komunikasi yang hampir total.
Human Rights Watch (HRW) memperingatkan bahwa pemadaman komunikasi dan internet di Gaza dapat menutupi kekejaman dan menghasilkan impunitas, sekaligus semakin melemahkan upaya kemanusiaan.
Jendela dunia
Baca Juga: Sedikitnya 10.000 Tenda Pengungsi Gaza Rusak Akibat Badai Musim Dingin
Hassouna Al-Sakafi menggunakan eSIM dalam pekerjaannya di Unit Hubungan Masyarakat dan Media di Kota Gaza.
“Kami menggunakan jenis kartu ini untuk mengakses internet, mengirimkan gambar situasi Kota Gaza dan menyampaikan pesan kota tersebut kepada dunia,” kata Sakafi kepada Anadolu.
“Jika bukan karena kartu eSIM, warga Palestina akan benar-benar terputus dari dunia luar,” katanya, sambil menekankan bahwa “tidak ada seorang pun yang tahu tentang kejahatan Israel yang dilakukan di Jalur Gaza dan besarnya kejahatan yang dilakukan Israel di Jalur Gaza. Kehancuran terjadi di sini.”
Pada bulan November tahun lalu, Menteri Telekomunikasi dan Teknologi Informasi Palestina, Ishaq Sidr, meminta Mesir untuk mengaktifkan layanan roaming dan stasiun komunikasi di dekat perbatasan Gaza.
Baca Juga: WHO: Serangan terhadap RS Kamal Adwan di Gaza Harus Segera Dihentikan
Dalam wawancara radio baru-baru ini dengan Radio Ajyal yang berbasis di Ramallah, Sidr menegaskan mereka sedang menunggu tanggapan dari pihak Mesir terhadap permintaan Palestina. (T/R7/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kaki Tentara Israel Ini Diamputasi Usai Disergap Hamas