Karya Empat Seniman Wanita Taiwan Tampil di Pameran Seni WTC Jakarta

(Foto: Rana/MINA)

Jakarta, MINA – Taipei Economic and Trade Office (TETO), ISA Art & Design dan PT. Jakarta Land bekerja sama untuk mempersembahkan pameran yang menggabungkan pemikiran dari empat seniman perempuan .

Pameran kontemporer bertajuk “An Exhibition by Taiwanese Women Artists: Ethereal Minds” digelar selama sebulan di Lobi World Trade Center 2 Jakarta mulai 15 Oktober-15 November.

Kepala TETO John Chen, saat memberikan pidato di acara pembukaan pameran Selasa (15/10) memperkenalkan pelukis wanita Taiwan yang kaya dengan kreatif dan karakteristik multikultural Taiwan. Keempat seniman kontemporer Taiwan itu yakni Yang Yi Shiang, Liu Hsin Ying, Huang Chia Ning, dan Wang Liang Yin.

“Dalam beberapa tahun terakhir, wanita telah bangkit di dunia seni. Para seniman yang berpartisipasi dalam pameran ini adalah generasi baru pelukis wanita muda Taiwan,” kata Chen di hadapan para seniman, wartawan media dan berbagai kalangan masyarakat.

Menurutnya, karya-karya tersebut menghadirkan pengamatan yang halus dan refleksi yang tajam dari kehidupan kontemporer perspektif perempuan.

“Ketigabelas lukisan yang dipilih kali ini memiliki karakteristik sendiri. Ada karya figuratif yang dekat dengan hal yang nyata, dan ada juga karya abstrak yang penuh warna dan bermakna, menyuguhkan seni kreatif yang menunjukkan keragaman karya seni Taiwan,” imbuh Chen.

Dia memperkirakan karya lukisan seniman Taiwan yang pertama kalinya dipamerkan di Word Trade Center di Indonesia ini akan menarik sebagian besar masyarakat Indonesia dan kalangan seni budaya untuk mengunjungi pameran, dan secara efektif mempromosikan pertukaran budaya antara Taiwan dan Indonesia.

“Pameran ini dalam rangka pertukaran budaya promosi Kebijakan Baru ke Arah Selatan,” tambahnya.

Pameran yang dikuratori oleh galeri seni dan perusahaan konsultan proyek seni mewah yang berbasi di Jakarta, ISA Art & Design ini disponsori oleh “Spotlight Taiwan” dari Kementerian Kebudayaan Taiwan.

Pendiri ISA Art & Design, Deborah Iskandar, mengatakan karya-karya mereka sama-sama memiliki narasi dan gambar puitis yang disampaikan ke dalam gaya artistik kontemporer.

“Para seniman ini juga sama-sama memiliki nilai-nilai dan simbol-simbol tradisional yang melampaui asal-usul mereka,” kata Deborah.

Dia mengakui para seniman terpilih telah memamerkan karya-karya mereka di berbagai galeri, museum, pameran senilokal Taiwan dan juga secara internasional.

Menurut Deborah, pameran ini merupakan langkah yang baik hubungan perdagangan budaya antara Indonesia dan Taiwan.

“Pameran ini juga mengeksplorasi ambivalensi budaya Taiwan yang ditampilkan dalam keunggulan seniman kontemporer perempuan Taiwan. Pameran seni yang berlangsung selama sebulan ini bertujuan untuk mengekspos keragaman seni kontemporer Taiwan kepada masyarakat Indonesia dan Internasional.(L/R01/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)