KARYAWAN GAZA PROTES DI LUAR GEDUNG WHO

foto: Ma'an
foto: Ma’an

Gaza, 3 Ramadhan 1435/ 1 Juli 2014 (MINA) – Sindikat pekerja di Gaza melakukan aksi duduk bersama di depan Organisasi Kesehatan Dunia () sebagai aksi protes karena tidak menerima gaji mereka, Senin (30/6).

Peserta yang ikut duduk bersama mengatakan, mereka belum di bayar selama tiga bulan berturut-turut. Mereka menyerukan pemerintah persatuan nasional untuk memasukkan pegawai pemerintah Gaza dengan Karyawan dari Otoritas (PA) agar “tidak melakukan diskriminasi antara karyawan.”

“Jaminan pekerjaan merupakan hak bagi setiap karyawan,”kata peserta. Mereka menuntut pembayaran gaji agar “sama” dengan rekan-rekan mereka di PA. Ma’an News Agency melaporkan, yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Peserta juga meminta Perdana Menteri Palestina Rami Hamdalah agar bertanggung jawab atas memburuknya sektor kesehatan dan mereka menyerukan kepada semua pihak yang menandatangani perjanjian rekonsiliasi untuk campur tangan mengatasi masalah tersebut.

Gaza tengah dilanda krisis dan sedang berjuang untuk memenuhi gaji pegawai pemerintah yang berada di jalur Gaza. Tumbangnya rezim Ikhwanul Muslimin dengan tergulingnya Muhammad Mursi dari kursi presiden di Mesir berdampak buruk pada posisi Hamas.

Pendapatan dari pajak terkena dampak sejak negera tetangganya Mesir mulai menghancurkan terowongan yang digunakan untuk menyulundupkan makanan, bahan bakar, dan senjata disepanjang perbatasan.

Tahun 2013 lalu, Hamas hanya mampu membayar gaji 77 persen dari gaji biasanya untuk pegawai pemerintah yang berjumlah sekitar 50.000 orang.

Hubungan antara Mesir dengan Hamas bekalangan semakin memburuk. Mesir yang menuding Hamas membantu para militan di Semenanjung Sinai telah melancarkan kampanye untuk menghancurkan terowongan-terowongan yang digunakan untuk penyelundupan senjata dan bahan-bahan lainnya ke Jalur Gaza. Sementara Hamas berusaha menyangkal tudingan tersebut.

Sejak 2007, Hamas menjalankan pemerintahannya di jalur Gaza dengan pegawai sipil sendiri.(T/Nidiya/EO2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Comments: 0