Srinagar, MINA – Kelompok-kelompok sukarelawan kecil di wilayah Kashmir yang dikelola India, berusaha bangkit di tengah krisis yang melanda wilayah itu akibat pandemi dan pemblokiran bantuan asing.
Help Poor Voluntary Trust (HPVT), kelompok sukarelawan yang berbasis di kota utama Srinagar berusaha membantu pasien miskin, meski banyak bantuan asing yang belum bisa menjangkau mereka, Anadolu Agency melaporkan, Kamis (14/10).
Kelompok bantuan tersebut berada di garis depan dalam memberikan obat-obatan gratis dan bantuan medis kepada orang miskin sejak pandemi melanda wilayah tersebut.
Selama dua tahun terakhir, kelompok itu telah membantu lebih dari 3.000 pasien dengan obat-obatan gratis dan layanan kesehatan.
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Dengan bantuan asing ke wilayah Jammu dan Kashmir diblokir, kelompok-kelompok kecil sukarelawan berjuang meskipun sedikit sumbangan yang masuk.
“Saya belum pernah melihat krisis seperti itu sepanjang hidup saya di mana orang-orang kelas pekerja mencari bantuan untuk makanan dan bantuan medis,” Manzoor Ahmad, seorang sukarelawan yang bekerja dengan Organisasi Athout.
Terperangkap dalam siklus kekerasan tanpa akhir dan sekarang dalam cengkeraman pandemi, banyak orang di Kashmir yang dikelola India terus gelisah, terutama orang miskin.
Lebih dari 100 nyawa telah hilang di wilayah Himalaya yang disengketakan itu tahun ini karena kekerasan oleh pasukan pemerintah dan militan, menurut data polisi. Hampir 28 warga sipil juga tewas dalam dugaan serangan militan.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Selain itu akibat pandemi COVID-19, 4.426 orang meninggal, menempatkan komunitas yang sudah rapuh itu dalam kondisi yang lebih buruk. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina