Kashmir, MINA – Fayaz Ahmad Dar, seorang praktisi pembangunan berkelanjutan di Kashmir yang dikuasai India, sekaligus pendiri Sagg Eco Village berpendapat, bumi akan lestari jika masyarakat selalu melakukan upaya untuk menjaganya.
Seperti dikutip dari Anadolu Agency, Rabu (16/11), Sagg Eco Village merupakan sebuah usaha yang memiliki visi untuk membangun gaya hidup berkelanjutan di kalangan masyarakat melalui berbagai macam fasilitas dan pelayanan yang ditawarkannya, seperti rekreasi, edukasi, dan lain-lain.
Awalnya, Sagg Eco Village bukanlah sebuah desa, melainkan hanyalah sebidang tanah berbatu di tengah hutan belantara yang luas dan diselingi oleh kebun serta rumah-rumah beratap seng.
“Awalnya, saya bertanya-tanya apa yang akan saya dan masyarakat sekitar lakukan dengan sebidang tanah terpencil ini? Masyarakat disini juga ikut kebingungan. Mereka tidak mengerti tujuan dari apa yang mereka lakukan, seperti menanam sayuran tanpa menggunakan pupuk, membangun gubuk dari tanah dan kayu dan membuat tungku dari tanah, ”kata Dar.
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
Lambat laun, ide dari kepala Dar muncul. Saat ini, Sagg Eco Village bertransformasi menjadi kawasan wisata, tempat penduduk kota datang untuk menginap di gubuk yang terbuat dari lumpur dan kayu dengan satu-satunya barang elektronik hanyalah bohlam.
Gubuk tersebut mirip rumah tradisional Kashmir yang tidak memerlukan kipas walau musim panas dan tidak pula memerlukan penghangat ketika musim dingin, karena di gubuk itu terdapat tungku kayu kecil, tempat membakar ranting yang bisa di dapat dari ladang terdekat sebagai bahan bakar untuk menghangatkan badan.
Lebih dari itu, Sagg juga merupakan tempat di mana masyarakat dapat belajar untuk membangun bisnis yang berkelanjutan. Sagg bercita-cita menjadi desa teladan sekaligus sebuah usaha yang menggabungkan sebagian besar aktivitas hidup.
Tidak hanya itu, Dar juga ingin agar Sagg Eco Village menjadi laboratorium mini yang dapat digunakan untuk meneliti, memahami, mendiskusikan, dan mencoba sesuatu. Setelah itu, hasilnya akan dipublikasikan.
Baca Juga: Parlemen Arab Minta Dunia Internasional Terus Beri Dukungan untuk Palestina
Saat ini, pemerintah sudah mulai memperhatikan bisnis milik Dar tersebut. Dar, yang didampingi istrinya Lubna, menyelenggarakan program bekerja sama dengan lembaga swasta dan publik di tempat itu. (T/ri/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Tolak Pembubaran UNRWA