Kasus COVID-19 di Saudi Lebih 39.000 per 10 Mei

Riyadh, MINA – Pelaporan 1.912 kasus baru, yang dikonfirmasi pada Ahad (10/5) telah menjadikan jumlah total kasus yang tercatat di Kerajaan Arab menjadi 39.048.

Sebagian besar kasus berada di Makkah (438 kasus), Jeddah (374), Riyadh (363), dan Madinah (248). Sebanyak 21 persen adalah perempuan, 89 persen orang dewasa, 8 persen anak-anak dan 3 persen di atas usia 65.

Saat ini ada 27.345 kasus aktif, dengan 143 dalam kondisi kritis. Sebanyak1.313 pemulihan baru, membuat total pemulihan di 11.457 kasus, demikian dikutip dari Arab News.

Kementerian melaporkan tujuh kematian baru ekspatriat di Makkah, Riyadh, dan Jeddah, meningkatkan jumlah kematian menjadi 246 orang.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly mengatakan, penilaian situasi kesehatan di seluruh negeri akan berlanjut sampai Kementerian mengirimkan rekomendasinya mengenai langkah-langkah pencegahan untuk memerangi penyebaran COVID-19 di Kerajaan.

“Peningkatan jumlah bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi kesimpulan penilaian; mereka juga dipengaruhi oleh distribusi kasus, apakah ada kelompok virus dan seberapa cepat infeksi menyebar, ”kata Al-Aly.

Ia mengatakan, demam adalah gejala infeksi yang paling umum karena 99 persen dari kasus yang dikonfirmasi mengalami demam, sementara 60 persen mengalami batuk dan 30 persen mengalami kesulitan bernapas.

“Gejala lain adalah kelelahan, nyeri sendi dan otot, serta kehilangan nafsu makan. Namun, ini adalah gejala terkait untuk sebagian besar kasus,” kata Al-Aly.

Pada Ahad malam, Kementerian Dalam Negeri mengumumkan bahwa mulai Senin pembatasan terkait virus corona akan dilonggarkan di kota Samtah dan Addayer di Wilayah Jazan, mengikuti rekomendasi dari otoritas kesehatan di sana, yang memungkinkan penduduk meninggalkan rumah mereka antara pukul 9 pagi hingga 5 sore. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.