Kasus COVID-19 Terus Meningkat, Sudan Pertimbangkan Lockdown
Khartoum. MINA – Pemerintah Sudan, Melalui Komite Tinggi Tanggap Darurat Nasional Kementrian Kesehatan, sedang mempertimbangkan kemungkinan akan menerapkan Lockdown selama beberapa hari ke depan, dikarenakan semakin banyaknya kasus Positif COVID-19.
Sampai Rabu (8/4) kasus positif menjadi 14 orang, wafat sebanyak 2 orang, dan sembuh 2 orang, sedangkan 199 Orang dinyatakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Menteri Informasi dan Penerangan Faisal Shaleh menyatakan, keputusan kajian apakah akan ada lockdown seluruh Sudan atau hanya sebagian saja, akan diputuskan oleh Komite Tinggi Tanggap Darurat Kementrian Kesehatan, kementerian-kementerian terkait, dengan Dewan Transisi Nasional besok Kamis (9/4), demikian wartawan MINA Biro Sudan melaporkan.
Sebelumnya Pemerintah Sudan sudah menutup seluruh pusat Pendidikan dari Perguruan tinggi hingga tingkat dasar di seluruh negara.
Kepolisian Sudan juga telah mengeluarkan surat keputusan pelarangan pergerakan kendaraan umum dan mobil pribadi yang membawa penumpang untuk masuk dan keluar antar wilayah, terhitung sejak Kamis (26/3) demi mencegah penyebaran virus corona (covid-19).
Sementara itu pemerintah sudah telah memberlakukan jam malam nasional mulai pukul 20:00 malam hingga pukul 06:00 pagi waktu setempat, yang mulai diberlakukan Selasa (24/3). Hingga pada beberapa hari lalu jam malam dirobah menjadi 12 jam.yaitu jam 18.00 hingga jam 06.00 waktu Sudan.
Selain itu, pada , Kamis, (26/3) pukul 18:00 waktu setempat, pemerintah juga menghentikan operasional sementara seluruh rute perjalanan bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) di seluruh Sudan. (L/B02/P1)
Wartawan: Sidik Mustaqim
Editor: Ismet Rauf
Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.