Jakarta, MINA – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di sejumlah daerah di Indonesia kian meningkat dan mengkhawatirkan, seperti di Yogyakarta, Kabupaten Kolkala, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Mimika, Kabupaten Sukoharjo dan sejumlah daerah lainnya.
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat peningkatan kasus DBD dibanding tahun lalu. Pada Januari hingga April 2024, jumlah kasus DBD ada sebanyak 100 kasus.
“Tahun ini ada peningkatan jika dibandingkan periode yang sama pada 2023 lalu yang secara kumulatif hanya 86 kasus,” kata Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit, Pengelolaan Data dan Sistem Informasi, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Lana Unwanah pada Jumat (10/5).
Ia mengatakan kasus DBD menjangkiti orang di berbagai tingkatan umur.
Baca Juga: Senin Besok, Jadwal Keberangkatan Kereta Jarak Jauh dari Gambir Dialihkan ke Jatinegara
Demikian pula kasus DBD di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, semakin mengkhawatirkan.
Sesuai data Dinas Kesehatan setempat, dari Januari hingga April 2024, tercatat sudah 363 kasus DBD.
Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kolaka Deby Yualita Leaua menjelaskan, kasus tersebut terbanyak dilaporkan dari Puskesmas Kolaka.
Tren kasus yang sama terjadi di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, terus meningkat. Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar mencatat angka kasus DBD hingga Februari ini mencapai 71 kasus.
Baca Juga: Pemerintah Wacanakan Bentuk Satgas PHK
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Karanganyar, Warsito mengatakan, dalam waktu kasus DBD satu pekan, kenaikan kasus akibat gigitan nyamuk aedes aegypti ini bisa mencapai belasan kasus. Diperkirakan puncak kasus DBD terjadi pada Mei ini.
Di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, kasus penyakit yang sama kian meningkat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra kepada wartawan, Selasa (7/5) lalu menyebut, data kasus DBD di Kabupaten Mimika sejak Januari hingga Maret 2024 sebanyak 827 kasus atau hampir mencapai seribu.
Rey mengatakan kasus DBD di Mimika yang terkonfirmasi sepanjang tahun 2024 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini telah terjadi satu kasus kematian akibat DBD.
Baca Juga: Kota Palangkaraya Banjir, 12 Wilayah Terendam
Di Kabupaten Mesuji, Lampung, muncul kasus BDB di banyak kecamatan. Kecamatan Mesuji menjadi wilayah yang paling banyak kasus hingga pertengahan Mei dengan 45 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Mesuji, Suyono mengatakan bahwa hingga saat ini di kabupaten tersebut mencapai 116 kasus.
Demikian pun di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, kasus yang sama terus naik.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan tercatat sebanyak 548 kasus DBD dari 1 Januari sampai 8 Mei 2024. Dua di antaranya meninggal dunia. Sementara itu, 22 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Baca Juga: Tahun Anggaran 2025, Pemerintah Gelontorkan Rp16,7 T untuk Tingkatkan Kesejahteraan Guru
“Jumlah kasus DBD di Kota Tasikmalaya, dari 1 Januari sampai dengan 8 Mei 2024 sebanyak 548 kasus. Meninggal dunia dua orang pasien dan yang saat ini masih dirawat ada 22 kasus di beberapa RS di Kota Tasikmalaya,” kata dr Asep Hendra selaku Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Sabtu (11/5). []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pemkot Depok Lakukan Pemeriksaan Kadar Karbon Monoksida pada Remaja