Washington, MINA – Para penyelidik DPR Amerika Serikat (AS) telah meminta mantan Penasihat Keamanan Nasional John Bolton untuk bersaksi dalam penyelidikan impeachment mereka terhadap Presiden Donald Trump.
Langkah itu memperdalam jangkauan investigator ke Gedung Putih ketika penyelidikan mempercepat pemungutan suara potensial untuk melengserkan presiden, demikian Al jazeera melaporkan.
Pekan depan, politisi Demokrat ingin mendengar dari Bolton tentang ketergantungan Trump pada pengacara pribadinya Rudy Giuliani untuk operasi saluran belakang.
Bolton pernah menertawakan pekerjaan Giuliani sebagai “transaksi narkoba” dan mengatakan dia tidak menginginkannya, menurut kesaksian sebelumnya.
Baca Juga: AS Tolak Laporan Amnesty yang Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza
Serbuan saksi baru dalam kasus impeachment Trump kemungkinan datang ketika DPR bersiap untuk mengambil pemungutan suara resmi pertama pada Kamis (31/10), termasuk audiensi publik dalam hitungan pekan dan kemungkinan menyusun pasal pemakzulan terhadap presiden.
Sementara itu, Gedung Putih telah mendesak para pejabat untuk tidak bersaksi dalam proses pemakzulan. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mayoritas Anak Muda dan Wanita AS Kecam Serangan Israel di Gaza