Paris, MINA – Tindakan anti-Islam di Prancis telah meningkat secara signifikan, sebesar 52 persen selama tahun 2020 dibandingkan dengan 2019.
Hal itu berdasarkan laporan No.30 tentang rasisme, anti-Semitisme, dan xenofobia, yang dirilis oleh Komite Konsultatif Nasional Prancis untuk Hak Asasi Manusia (CNCDH) yang dikeluarkan pada hari Jumat (9/7), MEMO melaporkan.
Laporan tersebut menyatakan tindakan anti-Semit turun 51 persen selama 2020 dibandingkan dengan 2019, sementara tindakan anti-Islam meningkat 52 persen selama periode yang sama.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa 59 persen responden survei online yang dilakukan Maret lalu “menganggap Islam sebagai ancaman bagi identitas Prancis.”
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Sementara itu, 72 persen responden menyatakan keyakinan mereka bahwa imigran datang ke Prancis hanya untuk mendapatkan keuntungan dari perlindungan sosial.
Laporan tersebut juga menunjukkan penurunan 22 persen dalam tindakan rasis selama tahun 2020, dengan 888 insiden rasis tercatat.
Laporan itu juga mengungkapkan peningkatan nyata dalam tindakan rasis terhadap orang Asia, bertepatan dengan munculnya pandemi COVID-19.
Organisasi tersebut juga menekankan dalam pernyataannya, statistik yang diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri hanya merupakan sebagian kecil dari tindakan rasis yang terjadi di Prancis, karena tidak adanya pengaduan yang diajukan mengenai banyak serangan. (T/R7/P1)
Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat
Mi’raj News Agency (MINA)