Kuala Lumpur, MINA – Pemerintah Malaysia melalui Kementerian Kesehatan mencatatkan sebanyak 327 kasus HMPV (infeksi human metapneumovirus) pada 2024 meningkat 45 persen dibandingkan 2023 sebanyak 225 kasus.
Kementerian Kesehatan Malaysia mengonfirmasi HMPV adalah infeksi saluran pernapasan, disebabkan virus dari keluarga Pneumoviridae dan bukan penyakit baru. Kantor berita Bernama melaporkan, Senin (6/1).
Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus pernapasan yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas dan bawah. Gejalanya mirip dengan flu biasa, termasuk hidung berair, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam.
Pada kasus yang lebih parah, terutama pada anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan yang lemah, HMPV dapat menyebabkan bronkitis atau pneumonia.
Baca Juga: Ini 6 Negara Arab yang Tolak Relokasi Warga Gaza
Kementerian Kesehatan Malaysia menekankan bahwa HMPV bukanlah penyakit baru dan telah ada selama beberapa dekade.
Meskipun demikian, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menerapkan langkah-langkah pencegahan, seperti mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menutup mulut serta hidung saat batuk atau bersin.
Di Sarawak, Menteri Kesehatan Masyarakat, Perumahan, dan Pemerintah Lokal, Dr. Sim Kui Hian, menyatakan bahwa meskipun HMPV bukan virus baru, penting untuk mengambil langkah pencegahan dan mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan mutasi atau wabah di masa depan.
Saat ini, belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV. Oleh karena itu, pencegahan melalui praktik kebersihan yang baik dan menghindari kontak dengan individu yang terinfeksi menjadi kunci dalam mengendalikan penyebaran virus ini.[]
Baca Juga: Menlu Mesir Tegaskan Pembangunan Gaza Tanpa Relokasi Warganya
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ahmed Al-Sharaa Ditunjuk sebagai Presiden Transisi Suriah