Yerusalem, 17 Rabi’ul Awwal 1435/20 Januari 2014 (MINA) – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengingatkan kelompok Hamas untuk berfikir ulang jika akan menyerang Israel, karena pihaknya akan membalas dengan keras setiap aksi yang merugikan negaranya.
Menanggapi serangan ke wilayah Gaza pada Minggu pagi, Netanyahu mengatakan, Israel berkomitmen untuk melindungi situasi keamanan di wilayah bagian selatan negaranya dan juga akan melakukan tindakan berjaga-jaga terhadap setiap kemungkinan serangan, demikian dilaporkan Kantor Berita Anadolu yang dikutp Mi’raj News (MINA), Senin.
Angkatan udara Israel sendiri dilaporkan langsung menyerang kantong-kantong gerilyawan Palestina yang dituding bertanggung jawab atas peluncuran lima roket ke arah wilayah Israel selatan pekan lalu.
Sementara Organisasi Pendidikan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) membatalkan pameran yang direncanakan diadakan akhir pekan ini di Perancis dengan tema “Hubungan Yahudi dan Tanah Israel” karena dinilai berpotensi membahayakan pembicaraan damai antara Palestina dan Israel.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Netanyahu mengecam keras pembatalan pameran tersebut, dan menyatakan, pameran tersebut tidak akan memganggu proses perundingan damai antara Palestina dan Israel.
”Negosiasi didasarkan pada fakta-fakta”jadi tidak akan mempengaruhi proses pembicaraan damai,” kata Netanyahu.
Netanyahu yang akan menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos antara 22 Januari dan 25 Januari, dijadwalkan akan bertemu dengan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott , Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto dan pimpinan Google dan Yahoo.
Israel dan PLO bersepakat untuk saling mengakui kedaulatan masing-masing pada Agustus 1993, bahkan mantan pemimpin Palestina Yaser Arafat duduk semeja dengan Perdana Menteri Israel, Yitzhak Rabin yang kemudian melahirkan Kesepakatan Oslo. Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberi Arafat kesempatan mengelola lembaga semi otonom yang bisa “memerintah” di kedua wilayah itu, sebaliknya Arafat mengakui hak negara Israel untuk eksis secara aman dan dama. Kemudian Implementasi Perjanjian Oslo dilakukan pada l995 dibarengi dengan berdirinya Otoritas.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Pada September 1996 terjadi kerusuhan di terowongan Al-Aqsa karena Israel sengaja membuka terowongan menuju Masjidil Aqsa untuk menarik para turis, namun hal itu justru membahayakan fondasi masjid bersejarah itu. Pertempuran berlangsung beberapa hari dan menelan korban jiwa. (T/P012/mirajnews.com)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza