Washington, 20 Muharam 1435/13 November 2014 (MINA) –Katedral Nasional Washington akan dibuka pertama kalinya untuk shalat Jum’at komunitas Muslim di AS dalam rangka meningkatkan hubungan kedua agama di negeri paman Sam.
Menurut media lokal, aktivitas ini diharapkan memberikan pesan kesepahaman dan kesalingpengertian lebih baik antara komunitas Muslim dan Kristen di seluruh dunia, Ibtimes yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Katedral bersejarah itu sering digunakan untuk kegiatan-kegiatan nasional, termasuk pemakaman kepresidenan dan beberapa kali pernah menjadi lokasi kegiatan antar agama dengan Muslim lokal.
Ide untuk penggunaan Shalat Jum’at itu muncul setelah pertemuan salah satu petinggi Katedral bertemu dengan Duta Besar Afrika Selatan Ebrahim Rasool pada perencanaan upacara kematian Nelson Mandela beberapa waktu lalu.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
“Ini merupakan momen dramatis di dunia dalam hubungan Muslim-Kristen,” kata Rasool.
Sementara itu, Imam Masjid New York AS asal Indonesia Syamsi Ali mengungkapkan hal seperti ini sudah beberapa kali terjadi di AS. Baik pihak Gereja maupun Muslim sendiri mayoritas memiliki hubungan yang baik.
“Biasanya mereka menyewa ruangan Gereja untuk Jum’atan, di New York ada beberapa Jum’atan yang sering dilakukan di Gereja. Biasanya mereka berbaik hati menawarkan fasilitas untuk shalat Muslim,” katanya kepada MINA, Jum’at.
Syamsi menambahkan, Muslim di AS tidak kalah toleran terhadap umat lain dalam hal beribadah. Dia mengatakan ada Masjid di Bronx New York yang meminjamkan ruangan untuk beribadah umat Yahudi.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
“Memang Sinagog milik mereka bangkrut dan Yahudi di sekitar area itu perlu tempat ibadah maka Masjid yang beri fasilitas, sampai mereka bisa beli lagi gedungnya,” tambahnya.(L/R04/L02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)