Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Katering, Penerbangan, dan Manasik Jadi Komponen Potensi Penurunan Biaya Haji 2025

Rana Setiawan Editor : Widi Kusnadi - Senin, 6 Januari 2025 - 00:38 WIB

Senin, 6 Januari 2025 - 00:38 WIB

32 Views

Suasana saat jamaah Haji Indonesia di sekitar Masjid Nabawi, Madinah.(Foto: MCH Kemenag)

Jakarta, MINA – Anggota Komisi VIII DPR RI An’im Falachuddin mengatakan masih ada celah agar biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) bisa turun. Salah satunya dengan mencoret deretan pengeluaran yang tidak efisien.

Gus An’im, sapaan akrabnya, mengatakan ada beberapa pembiayaan yang bisa ditekankan untuk menekan pengeluaran biaya haji. Misalnya, biaya penerbangan yang menurutnya bisa ditekankan semaksimal mungkin agar lebih murah tanpa mengurangi kualitas pesawat yang akan digunakan untuk mengakomodir jamaah haji ke tanah suci.

“Saya kira harus dibicarakan lebih lanjut agar biaya penerbangan dan akomodasi lebih murah untuk langkah-langkah selanjutnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dilaporkan Parlementaria, di Jakarta, Ahad (5/1).

Selain pos biaya penerbangan, kata Gus An’im, pengeluaran katering juga bisa dilakukan efisiensi tanpa mengurangi kualitas. Paling pokok, tegasnya, katering jamaah harus memenuhi kecukupan gizi dan kebersihan serta bisa dikonsumsi oleh jamaah haji lanjut usia (lansia) yang memiliki kebutuhan tertentu.

Baca Juga: Menag Nasaruddin Umar: Jangan Terbawa Budaya Barat dalam Urusan Pernikahan

“Katering juga bisa ditekan lagi harganya tapi tidak mengurangi kualitas,” kata Politisi Fraksi PKB ini.

Gus An’im sepakat jika pembiayaan yang dikeluarkan jamaah haji 60 persen, sedangkan pembiayaan dari nilai manfaatnya 40 persen.

“Kalau bisa 50:50 untuk biaya yang dikeluarkan jamaah haji dan pengeluaran dari nilai manfaat,” katanya.

Ia mengatakan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) harus bisa melakukan terobosan terkait pembiayaan haji sehingga dalam jangka panjang biaya haji agar tidak semakin membebani jamaah haji Indonesia.

Baca Juga: Bencana Hidrometeorologi Basah Melanda Berbagai Wilayah di Indonesia

“BPKH dipisah dari Kemenag untuk bisa berikan investasi tapi malah belum terlihat hasilnya,” kata Gus An’im.

Biaya yang juga bisa ditekankan adalah meminimalisir pelaksanaan manasik oleh Kemenag kepada jamaah haji. Hal ini karena Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) kerap melakukan manasik haji bahkan tidak hanya jelang keberangkatan tapi rutin dilakukan beberapa bulan sebelumnya.

Sebaiknya, manasik haji yang dilakukan oleh Kemenag, diberikan juga kepada jamaah haji cadangan yang kerap kali tidak sempat mengikuti pelaksanaan manasik haji karena pemberitahuan keberangkatan yang mendadak.

“Setidaknya pas ada panggilan haji, walaupun cadangan, tetap dilakukan pemberikan kegiatan manasik,” pungkasnya.[]

Baca Juga: 24 Calon Dubes Jalani Fit and Proper Test di DPR, Ini Daftarnya

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Produksi Daging Halal Melonjak, Gus Yasin Dorong Toros Farm Ekspansi Nasional

Rekomendasi untuk Anda