Ramallah, MINA – Dua tahanan administratif Palestina yang mogok makan, termasuk yang terlama, pada Senin (22/11) mengakhiri puasanya setelah mencapai kesepakatan dengan otoritas pendudukan Israel untuk kebebasan mereka.
Kayed Fasfous (31) dari Dura, di distrik Hebron, hari itu mengakhiri puasanya setelah 131 hari mogok makan sebagai protes terhadap penahanan administratifnya untuk jangka waktu yang lama tanpa dakwaan atau pengadilan. Dia akan dibebaskan pada 14 Desember, WAFA melaporkan.
Keluarganya mengatakan bahwa Fasfous, yang sudah menikah dan ayah dari satu anak, akan tetap berada di rumah sakit, tempat dia terus dirawat karena penurunan kesehatan yang serius akibat puasa yang lama, hingga dia dibebaskan ke rumahnya.
Sebelumnya pada hari yang sama, Ayyad Hreimi (28) dari Betlehem, juga mengakhiri mogok makannya setelah dua bulan berpuasa, sebagai protes terhadap penahanan administratifnya yang lama.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Hreimi akan dibebaskan pada 4 Maret tahun depan setelah menyelesaikan hukuman penahanannya saat ini.
Dua tahanan administratif tetap melakukan mogok makan termasuk Hisham Abu Hawwash, yang telah berpuasa selama 98 hari, dan Loai Ashqar, yang telah berpuasa selama 43 hari, menunggu kesepakatan yang juga akan menjamin pembebasan mereka pada akhirnya. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza